JAKARTA, iNews.id – Banjir akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) menelan korban jiwa. Seorang penggembala sapi ditemukan tewas terseret arus saat menyeberangi sungai di Desa Derokfaturene, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu.
“Arus yang deras tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia akibat terseret arus,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (8/3/2024).
Berdasarkan laporan harian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mengungkapkan kronologi kejadian yang menyebabkan 1 warga meninggal dunia yakni pada saat terjadi hujan deras korban melewati sungai untuk membawa hewan ternak sapi nya pulang dan tiba-tiba terpeleset lalu korban terbawa arus sungai pada hari Selasa, 05 Maret 2024, Pkl. 17:00 WITA
“Tim SAR Gabungan yang terdiri atas BPBD Kabupaten Belu, Basarnas, TNI, Polri serta relawan melakukan upaya pencarian dan evakuasi terhadap warga yang terseret arus tersebut, sehingga pada akhirnya proses pencarian itu membuahkan hasil dan korban dapat ditemukan pada hari Kamis 7 Maret 2024 pukul 10.54 WITA,” ujar Aam sapaan Abdul Muhari.
Menurut laporan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang berlaku 05 Maret 2024 Pukul 07:00 WIB s/d 07 Maret 2024 Pukul 07:00 WIB, menyebutkan bahwa wilayah Prov. Nusa Tenggara Timur berpotensi hujan lebat dengan status waspada.
“BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati hati akan adanya potensi hujan lebat dan selalu mengikuti arahan serta imbauan dari Pemerintah Daerah setempat dan Dinas terkait lainnya,” imbaunya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait