BIMA, iNews.id - Warga yang menggerebek mahasiswa aborsi kandungan usai sembilan bulan menceritakan kengeriannya menemukan plastik keresek berisi janin. Penemuan ini pun membuat warga dan penghuni kosan geger.
Sebelumnya, diberitakan seorang mahasiswi asal Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diamankan gegara mengaborsi kandunganya yang berusia sembilan bulan, Rabu (15/6/2022). Pelaku yang berinisial MNS yang merupakan mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kota Bima.
Dia diamankan di tempat kosnya di RT 06/ RW 02, Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Terlihat, keramaian terjadi di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat sejumlah tim Kepolisian diterjunkan.
Warga menyaksikan tim inafis Polres Bima Kota, saat menggelar olah TKP. Beberapa barang bukti diamankan seperti obat penggugur kandungan, pembalut, pakaian, minyak kayu putih, minyak cengkeh dan mayat janin laki-laki yang telah dimasukan dalam keresek warna merah.
Kejadian ini bermula diketahui oleh warga yang tinggal tak jauh dari kos-kosan pelaku. Merasa curiga, sejumlah warga langsung mendatangi dan mengecek kondisi kandungan MNS.
"Saat dia membuka pintu, saya langsung tanyakan dimana bayi nya. Dia beralibi bahwa bayinya sudah dititipkan di Keluarganya di Kelurahan Melayu, Asakota. Karena dia sedikit gugup, akhirnya saya beranikan diri untuk membuka keresek warna merah. Alangkah kagetnya setelah melihat ada janin di dalamnya," kata Warga Mande, Dino, saat diwawancarai pada Kamis (16/2022) dini hari usai olah TKP.
Setelah mengetahui ada mayat bayi, beberapa warga langsung menghubungi Babinkantibmas dan Babinsa setempat. Tak lama petugas kepolisian lainnya datang dengan mobil patroli.
Kini pelaku telah diamankan bersama barang bukti ke Mapolres Bima Kota untuk diinterogasi serta diperiksa guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara informasi dari sejumlah sumber menyebutkan, jika MNS yang juga bekerja sampingan di salah satu rumah makan ini, kerap berduaan dengan kekasihnya. Diketahui kekasihnya itu berstatus menikah atau suami orang.
Hingga usai olah TKP, pihak kepolisian yang diterjunkan ke lokasi tak berani memberikan komentar.
"Silahkan saja tanyakan ke atasan kami mas," kata seorang petugas Kepolisian saat ditanyai kronologi peristiwa aborsi tersebut.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait