Momen pertemuan bocah Faris yang hilang selama 1,5 tahun dengan keluarganya usai ditemukan Brimob di Sirkuit Mandalika. (Foto: iNews/Edy Gustan)

LOMBOK TENGAH, iNews.id - Faris Alga, bocah berusia 9 tahun yang hilang selama lebih kurang 1,5 tahun akhirnya ditemukan. Dia ditemukan Brigadir Safi’i Apriadi, anggota Brimob Lombok Tengah yang sedang patroli pengamanan di lokasi Sirkuit Mandalika, Jumat (7/1/2022) malam.

Brigadir Safi'i menceritakan, kronologi penemuan bocah Faris bermula saat dia sedang berjaga bersama teman-temannya di Sirkuit Mandalika, Kuta, Lombok Tengah. Tiba-tiba dia melihat Faris dan seorang laki-laki bernama Narep terbaring lemas di pinggiran sirkuit.

Karena masih dalam areal pengamanan, Brigadir Safi'i menghampiri keduanya untuk mencari tahu alasan mereka berada di sana. Spontan dia mengenal sosok Narep yang merupakan teman masa kecilnya dan sekaligus tetangga satu desa namun beda kampung.

Safi'i lalu merangkul keduanya dan membawa mereka ke pos penjagaan untuk diberi makan. Belakangan, dia teringat dengan anak hilang di desanya yang wajahnya mirip dengan bocah di hadapannya tersebut.

“Kok mirip sama Faris yang hilang dulu ya,” ujar Safii, Sabtu (8/1/2022).

Dia lantas menghubungi tetangga Faris untuk memastikan apa betul dia bocah ini yang hilang sekitar 1,5 tahun lalu. Safii pun lalu mengantarkan bocah itu ke rumahnya.  

Sontak suasana haru menyelimuti keluarga Faris begitu melihat kedatangannyau. Mereka membenarkan bocah itu Moh Faris Alga yang hilang 17 bulan lalu.

Hal itu diperkuat keterangan kepala dusun setempat. Faris diketahui hilang sekitar September 2020 saat bermain bersama teman-temannya. Keluarga mencarinya bahkan menggunakan jasa paranormal namun tidak berhasil.  

"Lebih dari 26 Paranormal yang saya gunakan namun Faris tidak kunjung ditemukan," kata Amaq Melaye, kakek Faris.

Menurut pengakuan Faris, dia dibawa Narep ke Jawa Tengah dengan berjalan kaki. Terkadang naik menumpang truk. Sementara untuk makan dia terkadang menjual pete dan membersihkan taman. Kemudian diberi makan pemilik taman. Keduanya kadang memanfaatkan rumah kosong sebagai tempat beristirahat.

Narep merupakan tetangga Faris yang dikenal kurang normal. Tapi, Narep suka dengan anak kecil untuk teman bermain. Keluarga dan masyarakat berterima kasih kepada jajaran Brimob Lombok Tengah.

"Terimakasih, lamun ndek tedait sik Bapak - Bapak Brimob jak ndik yak dait wah baingk selamanya. (Terima kasih pada Brimob, kalau tidak ditemukan oleh Bapak-Bapak Brimob, kemungkinan cucu saya tidak ditemukan)," kata Amaq Melaye berbahasa Sasak.

Komando Kompi Brimob Lombok Tengah AKP Sandro Dwi Rahardian langsung menemui keluarga korban. Awalnya dia menyarankan agar keluarga korban menempuh jalur hukum.

Namun pihak keluarga menganggap persoalan itu selesai mengingat kondisi psikis Narep. Sandro mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengawasi anak-anaknya.

"Waspada, awasi anak-anak kita jangan sampai lalai, baik terhadap keluarga, teman atau pun siapa saja. Jangan sampai timbul dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena kalau sudah anak kita hilang, yang salah kita sebagai orang tua karena kurangnya pengawasan" kata Sandro. (Edy Gustan)


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network