LOMBOK BARAT, iNews.id - Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menggelar simulasi sekolah tatap muka. Belajar tatap muka hanya dilaksanakan dua sampai tiga hari dalam sepekan.
Dari pantauan iNews, simulasi pembelajaran tatap muka dilakukan dengan ketat dengan protokol Covid-19. Siswa dan guru dicek suhu tubuhnya dari mulai datang hingga pulang.
Kemudian cuci tangan dan pakai masker. Ruangan kelas juga rutin disemprot disinfektan. Sejauh ini kendala yang dihadapi, kebanyakan siswa keliru soal blok dan pembagian waktu belajar.
Siswa yang baru mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka, Balqis mengaku senang bisa kembali sekolah. Dia sudah bosan dengan belajar daring.
"Seneng, tapi sekarang enggak bisa kumpul-kumpul bareng kalau di sekolah. Tapi ini senang sekali bisa ke sekolah lagi," ucap Balqis.
Sementara, untuk guru juga diminta menyesuaikan kurikulum utama. Proses belajar dilakukan dengan prokes yang ketat, daya tampung hanya 50 persen dari kapasitas kelas.
"Jumlah siswa yang dihadirkan itu 50 persen atau setengah dari total siswa di kelas. Rata-rata kalau full itu ada sekitar 27-30 orang per kelas, kalau setengahnya ada yang 15 ada yang 12," ucap Wakil Kepala Sekolah MAN Lobar, Nasriah, Rabu (21/4/2021).
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait