BIMA, iNews.id - Banjir bandang yang menerjang empat Kecamatan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, diduga karena pembalakan liar. Danrem 162/WB Brigjen TNI, Ahmad Rizal Ramdhani dan Kapolda NTB, Muhammad Iqbal memastikan akan menindak pelaku pembalakan liar tersebut.
Di kawasan hutan tutupan negara di Kecamatan Parado, sekitar ratusan hektare Hutan Kemasyarakatan (HKM) telah gundul.
"Siapapun pelakunya akan kami tindak tegas, meski itu adalah anggota TNI dan Polri. Untuk itu, saya pribadi menghimbau agar seluruh anggota aparat penegak hukum jangan coba-coba terlibat dalam urusan pembalakan liar," kata Danrem 162/WB Brigjen TNI, Ahmad Rizal Ramdhani, Senin (5/4/2021).
Dijelaskannya, bahwa TNI dan Polri akan mendukung penuh proses pelaku pembalakan liar yang menyebabkan aliran air dari atas pegunungan tak ada pohon yang menahannya.
"Siapa pun prajurit kami yang ikut terlibat, saya bersama Kapolda NTB tak mentolerilnya, dan dalam bentuk apapun tidak diperbolehkan. Intinya semua jenis kayu hutan tak boleh keluar dari NTB dan itu ada larangan melalui Peraturan Gubernur NTB," ujarnya.
Sementara terkait banjir, TNI bersama Polri di NTB telah bersama-sama membantu warga yang terdampak seperti membantu membersihkan rumah dari kotoran sampah, membersihkan perabot rumah dari kotoran lumpur, serta membantu melakukan evakuasi warga pada saat banjir datang pada Jumat (2/4/2021).
Selain itu, TNI dan Polri juga menyerahkan bantuan untuk para korban bencana banjir bandang. Bantuan tersebut telah disalurkan di 22 Desa dan 4 Kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Bima.
Senada juga disampaikan Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal, dalam upaya pemberantasan mafia pembalakan liar, Polri telah membuat langkah taktis untuk mengidentifikasi para pelaku. Dia memastikan hukuman itu akan membuat efek jera bagi pelaku pembalakan liar.
"Dari hasil pantauan, begitu besarnya banjir bandang di Kabupaten Bima, banyak infrastruktur jalan dan fasilitas umum milik pemerintah yang mengalami kerusakan yang signifikan, terlebih lagi rumah warga disejumlah Desa yang terdampak," tutur Iqbal.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait