LOMBOK TIMUR, iNews.id - Dikelilingi rimbunnya pepohonan dan gemericik air pegunungan, anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Fraksi Partai Perindo TGH Sholah Sukarnawadi menggelar reses di kawasan wisata alam Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, awal bulan lalu. Kegiatan di alam terbuka ini memberi warna tersendiri dalam menyerap aspirasi masyarakat.
Di hadapan warga, pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) hingga kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Tode Dita, TGH Sholah Sukarnawadi menyatakan komitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Rempung, terutama terkait pengembangan potensi wisata Lembah Aik Pengembul.
“Selaku perwakilan masyarakat Dapil 3 NTB di DPRD Provinsi, saya akan suarakan dan perjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat, sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun daerah yang kita cintai,” ujarnya, Selasa (17/6/2025).
Politikus yang menempuh pendidikan S2 dan S3-nya di Sudan ini menyebut, hasil reses akan mulai direalisasikan pada tahun anggaran 2026 mendatang.
Seusai diskusi, TGH Sholah menyempatkan diri menyusuri kawasan wisata yang dikelola warga secara swadaya. Dia kagum dengan potensi sumber mata air yang melimpah dan suasana alami di sekitarnya. Legislator yang piawai memainkan berbagai alat musik ini merasa yakin, kawasan Aik Pengembul akan menjadi destinasi wisata favorit di masa yang akan datang di Pulau Lombok.
Potensi besar kawasan ini turut ditegaskan Ahmad Roji, Staf Khusus Bupati Lombok Timur Bidang Pariwisata, yang juga putra asli Desa Rempung.
Menurutnya, lahan seluas 2,1 hektare ini merupakan aset milik Pemda yang sebelumnya terbengkalai, namun kini mulai dikelola sebagai destinasi alam berkat inisiatif Pokdarwis Tode Dita bersama masyarakat.
“Kawasan ini merupakan destinasi wisata unggulan di masa mendatang serta menjadi atensi pemerintah karena dekat perkotaan, sekitar 5 kilometer dari pusat kota Selong,” kata Roji.
Dia mengungkapkan, dulunya tempat ini dikenal warga sebagai “Kolam Jodoh”. Tetapi akibat perubahan alam dan banjir, kolam itu kini tertutup dan menyisakan sumber air bersih, serta kolam alami berukuran kecil.
“Kolam Jodoh ini sekarang sudah tertutup rata oleh banjir. Mungkin suatu saat bisa kita gali kembali supaya lebih dalam,” ucapnya.
Dia berharap, kawasan ini bisa mendapat sentuhan fasilitas wisata, termasuk bantuan penataan stand UMKM agar lebih menarik sebagai tempat nongkrong atau kemah untuk keluarga maupun komunitas.
Harapan serupa datang dari Rosiadi, Ketua BPD Desa Rempung Rosiadi. Dia menilai perlunya dukungan sarana dan prasarana menjelang pelaksanaan agenda perkumpulan Pokdarwis se-Lombok Timur yang akan digelar di desa mereka.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Tode Dita, Hafizin menyampaikan aspirasi berupa kebutuhan kolam renang, tambahan fasilitas seperti kamar mandi dan musala, serta akses jalan yang memadai untuk mendukung wisata Lembah Aik Pengembul sebagai tujuan wisata lokal yang berdaya saing.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait