GERUNG, iNews.id - Seorang petani sayuran di Lombok Barat (Lobar) merusak hasil tanamannya. Dia pun berteriak meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo karena sayurannya tak laku dijual.
Sejumlah petani di Desa Jembatan, Kembar ini mengaku sayuran di pasaran sepi peminat. Hal ini sudah dirasakan mereka sejak dua bulan terakhir. Omzet mereka pun turun hingga 90 persen.
Jika biasanya mereka menjual sayur sawi seharga Rp60.000 per ikat, kini para petani hanya mampu menjual Rp15.000. Sejumlah petani bahkan ada yang merugi hingga Rp5 juta.
Salah satu petani bahkan merusak tamanan mereka karena kecewa sayurannya tidak laku dijual. Sambil memegang celurit, dia berteriak meminta bantuan dari Presiden Jokowi.
"Tolong, Pak Jokowi ini enggak laku apa-apa. Pak Jokowi minta tolong," ucap Raminah.
"Enggak ada orang beli. Sudah tanam banyak terus kena PPKM, enggak ada orang ke sini beli," ucapnya lagi.
Sementara itu, buruh tani Mulianah menuturkan, tidak lakunya sayuran di pasaran juga berdampak pada penghasilannya. Dia tidak akan mendapatkan upah jika sayuran petani tidak segera dipanen.
"Sekarang paling bantu seadanya. Dulu upahnya per satu kilo," ucap Mulianah.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait