PRAYA, iNews.id - Di tengah upaya membangun sirkuit Moto GP, Mandalika, dan proyek-proyek lainnya di Nusa Tengara Barat (NTB), rupanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah belum memperbaiki bangunan SMP Satap Torok Aik Belek, Praya, Lombok Tengah, yang bangunannya ambruk sejak 2016 yang lalu. Akibatnya siswa selama ini belajar tanpa atap.
Kepala Sekolah Satap Torok Aik Belek, Mekar, mengatakan, dirinya sudah dua kali melaporkan persoalan gedung kepada pihak kepala dinas, namun sejauh ini belum ada progres sama sekali. Padahal kondisi gedung sudah jauh dari kata layak sebagai tempat pendidikan.
"Ambruk sejak tahun 2016 dan sudah dua kali saya sampaikan pada kepala dinas, yang dijawab, 'saya akan tindaklanjuti.' Tetapi sampai sekarang belum ada realisasi," kata Mekar, di Praya, Senin (3/5/2021).
SMP Satap Torok merupakan bangunan sekolah satu atap yang siswanya terdiri dari pelajar SMP dan SD. Posisinya terletak di antara Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah. Lantaran sekolah ambruk, kelas untuk SMP harus ditiadakan.
Jumlah siswa SD yang bersekolah di sana mencapai 84 orang. Proses belajar-mengajar dilakukan secara tatap muka dan tanpa sekat. Pemerintah desa maupun otoritas di wilayah Praya, termasuk pengelola hotel di sana sama sekali belum memberi bantuan.
Salah seorang guru, Suryati, mengakui proses belajar-mengajar di sekolah tersebut tidak efektif, namun pihak sekolah tetap memberi pendidikan terhadap para murid sekolah dasar (SD) itu.
"Jadi kelasnya digabungkan. Kelas satu dan dua digabung. Dalam kelas ada dua guru," tuturnya.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait