get app
inews
Aa Text
Read Next : Cekcok Keluarga Berujung Pembacokan di Bima, Pelaku Ditangkap Polisi

Anggota DPRD NTB Debat Petugas Gegara Ditanya Sertifikat Vaksin, Ini Kata Polda

Jumat, 16 Juli 2021 - 08:52:00 WIB
Anggota DPRD NTB Debat Petugas Gegara Ditanya Sertifikat Vaksin, Ini Kata Polda
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto. (ANTARA/Dhimas BP)

MATARAM, iNews.id - Video viral menunjukkan seorang anggota DPRD NTB, Tuan Guru Najamuddin Moestofa berdebat dengan anggota petugas gegara ditanya sertifikat vaksin. Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto pun menegaskan jika sertifikat vaksin wajib ditunjukkan jika masuk Kota Mataram.

Artanto mengatakan, para pendatang yang masuk ke Kota Mataram dengan berkendara wajib memperlihatkan sertifikat vaksin Covid-19 kepada petugas pos penyekatan. Aturan ini dilakukan karena Kota Mataram sedang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Kalau yang tidak bisa tunjukkan surat vaksin, maka akan diswab antigen," kata Artanto, Kamis (15/7/2021).

Namun, apabila yang bersangkutan menolak untuk diswab antigen, petugas tidak memperkenankannya masuk ke Kota Mataram yang sedang menerapkan PPKM Darurat.

"Untuk mengantisipasi penyebaran virus, petugas akan menyarankan kepada yang bersangkutan putar balik kendaraannya," ujar dia.

Terkait dengan viralnya sebuah rekaman video yang memperlihatkan perdebatan seorang pendatang berkendara roda empat dengan petugas di pos penyekatan di Jalan Ahmad Yani, dekat dengan eks gedung pusat perbelanjaan Lombok City Center (LCC), Artanto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi.

Dalam video berdurasi sekitar tiga menit tersebut, pendatang yang menggunakan roda empat warna hitam itu belakangan diketahui anggota DPRD NTB yakni Najamudin Mustofa.

Terjadi perdebatan dengan petugas ketika Najamudin tidak diperkenankan melewati pos penyekatan. Hal itu diduga karena Najamudin tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19.

Dia pun meminta kepada petugas untuk segera divaksin. Namun dalam videonya, petugas terlihat kebingungan karena tidak tersedia fasilitas vaksinasi di pos penyekatan.

Petugas pun menyarankannya untuk dilakukan tes cepat antigen. Najamudin bersama sopirnya terlihat bersedia. Namun perdebatan yang semakin hebat terjadi. Hal itu pun mengakibatkan petugas kewalahan hingga akhirnya mempersilakan Najamudin melanjutkan perjalanannya ke Kota Mataram.

"Kalau ada kejadian seperti itu akan dilakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan oleh anggota di lapangan. Evaluasi tentunya oleh Kapolresta Mataram yang bertanggung jawab pada wilayahnya," ujarnya.

Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi membenarkan terkait adanya perdebatan antara petugas dengan pendatang berkendara yang terjadi di pos penyekatan di Jalan Ahmad Yani, Gerimaks.

"Iya saya meminta agar anggota yang bertugas bersabar dan jangan terpancing emosi. Karena petugas harus mengedepankan pendekatan secara persuasif. Kita jaga kondusivitas saja, agar tidak terjadi kegaduhan," katanya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut