get app
inews
Aa Text
Read Next : Puasa Ayyamul Bidh Juli 2024 / Muharram 1446 Hijriah Versi Pemerintah dan NU, Bacaan Niat dan Keutamaan

Bulan Muharram: Sejarah, Peristiwa, Keutamaan dan Amalan Sunnah

Rabu, 27 Juli 2022 - 14:04:00 WIB
Bulan Muharram: Sejarah, Peristiwa, Keutamaan dan Amalan Sunnah
Sejarah Bulan Muharram (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Menyambut Tahun Baru Islam 1444 H, umat Muslim perlu memaknai bulan Muharram sebagai salah satu bulan mulia dalam islam. Bulan Muharram menjadi bulan pembuka tahun Hijriah atau kalender Qomariah.

Tahun ini, 1 Muharram 1444 H akan bertepatan dengan hari Sabtu, 30 Juli 2022. Merayakan bulan Muharram, tak lengkap rasanya jika tidak mengetahui tentang sejarah, peristiwa penting, keutamaan dan amalan sunnah di bulan tersebut.

Bulan Muharram adalah satu dari empat bulan haram atau asyhurul hurum atau bulan yang mulia. Berikut adalah sejarah, peristiwa, keutamaan dan amalan sunnah di bulan Muharram yang dilansir iNews.id dari laman Bersama Dakwah, Rabu (27/7/2022).

Sejarah Bulan Muharram

Ketika Islam memasuki tahun ketiga masa pemerintahan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, datang satu masalah yang dialami oleh pejabat pemerintah. Tidak adanya angka tahun membuat sebagian pejabat pemerintah kesulitan dalam menjalankan pemerintahan. Salah satunya adalah Gubernur Basrah Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu.

Atas aduan Abu Musa, Umar bin Khattab kemudian berinisiatif menerbitkan kalender Islam. Setelah bermusyawarah dengan para sahabat, Umar lalu memutuskan bahwa awal kalender Islam akan dimulai dari tahun hijrahnya Rasulullah. Oleh karena itu, kalender Islam akhirnya dikenal dengan nama kalender hijriyah.

Selanjutnya,Utsman bin Affan mengusulkan Muharram sebagai bulan pertama atau pembuka tahun. Sebab, sejak dulu orang Arab memang menganggap Muharram adalah bulan pertama. Alasan lain adalah karena di bulan itu umat Islam telah menyelesaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah. Alasan berikutnya adalah karena bulan Muharram merupakan bulan di mana munculnya tekad hijrah ke Madinah setelah pada Dzulhijjah terjadi Baiat Aqabah II.

Maka jadilah Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender hijriyah. 1 Muharram kemudian ditetapkan sebagai tahun baru hijriyah atau tahun baru Islam hingga saat ini.

Peristiwa Penting pada Bulan Muharram

Terdapat banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan Muharram. Peristiwa itu terjadi pada masa Nabi terdahulu hingga masa Islam yang dibawa Nabi Muhammad.

Beberapa peristiwa penting di bulan Muharram sebelum masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebagai berikut:

-Nabi Adam alaihi salam (as) diciptakan Allah di surga.
-Nabi Adam bertaubat kepada Allah dan diterima.
-Kapal Nabi Nuh as berlabuh di bukit Zuhdi setelah banjir dahsyat.
-Terbelahnya laut merah saat pengejaran Nabi Musa as oleh Fir'aun.
-Dilahirkannya Nabi Ibrahim as.
-Selamatnya Nabi Ibrahim as dari siksaan api Raja Namrud.
-Nabi Yusuf as bebas dari penjara Mesir.
-Keluarnya Nabi Yunus as dari perut ikan dengan selamat.
-Dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari sumur setelah diceburkan oleh saudara-saudaranya.
-Allah menyembuhkan Nabi Ayyub ‘alaihis salam dari penyakitnya.
-Dilahirkannya Nabi Isa as.
-Diangkatnya Nabi Isa as ke langit oleh Allah.
-Dikembalikannya penglihatan Nabi Yaqub as.
-Diampuninya Nabi Daud as.

Sedangkan peristiwa penting di bulan Muharram yang terjadi masa setelah Islam antara lain sebagai berikut:

-Pada Muharram 1 H, peristiwa hijrah ke Madinah setelah pada bulan Dzulhijjah terjadi Baiat Aqabah II.
-Pada Muharram 7 H, terjadi perang Khaibar. Kaum muslimin menang dengan gemilang.
-Pada 1 Muharram 24 H, Umar bin Khattab dimakamkan setelah syahid terbunuh oleh Abu Lu’lu’ah seorang Majusi.
-Pada 10 Muharram 61 H, terjadi musibah besar. Yakni terbunuhnya cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Husein dan keluarganya di Karbala.

Keutamaan Bulan Muharram

Seperti yang telah tersurat dalam Surah At Taubah ayat 36, bulan Muharram adalah salah satu bulan yang suci di dalam Islam. Oleh sebab itu, masyarakat Arab zaman dulu dilarang melakukan perang karena lantaran bulan ini adalah salah satu bulan yang suci.

Hal itu sebenarnya juga ditegaskan dalam hadits dari Abu Bakrah RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada 12 belas bulan. Di antaranya 4 empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim).

Bulan Muharram juga disebut sebagai syahrullah al Asham yang berarti bulan Allah yang sunyi. Keistimewaan ini diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

Haram yang artinya suci atau terlarang. Oleh karena itu, terdapat 4 bulan dalam kalender Hijriah di mana umat islam dilarang berperang, termasuk bulan Muharram. Berperang pada bulan-bulan tersebut merupakan dosa besar sebagaimana disebutkan pada ayat lainnya (Q.S. al-Baqarah/ 2: 217).

يَسْئَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرامِ قِتالٍ فيهِ قُلْ قِتالٌ فيهِ كَبير…

“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar…” (Q.S. al-Baqarah/ 2: 217).

Amalan Sunnah di Bulan Muharram

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa tanggal 9 Muharram (puasa Tasu'a) untuk membedakan diri dengan orang Yahudi yang hanya melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: pada saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shaum Asyura dan memerintah para sahabat untuk melaksanakannya, mereka berkata, “Wahai Rasulullah hari tersebut (asyura) adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani”. 

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan shaum pada hari kesembilannya". 

Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal sebelum sampai tahun berikutnya” (HR Muslim 1134). 

صوموا يوم عاشوراء وخالفوا فيه اليهود وصوموا قبله يوما أو بعده يوما 

“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).

Hal itu juga sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم 

"Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR. Muslim).

Demikian ulasan terkait bulan Muharram lengkap dengan sejarah, peristiwa, keutamaan dan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan. Wallahualam bisawab

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut