get app
inews
Aa Text
Read Next : Sempat Bikin Heboh, KPU Akhirnya Batalkan Aturan Baru terkait Ijazah Capres-Cawapres

Capres Jalur Independen Ini Klaim Bisa Sembuhkan Orang hingga Transfer Energi

Kamis, 07 Oktober 2021 - 10:28:00 WIB
Capres Jalur Independen Ini Klaim Bisa Sembuhkan Orang hingga Transfer Energi
Capres Jalur Independen Ini Klaim Bisa Sembuhkan Orang hingga Transfer Energi (Foto: Supplied)

SEOUL, iNews.id - Seorang Calon presiden (Capres) Korea Selatan (Korsel), dari jalur independen ini mengklaim dirinya bisa menyembuhkan orang hingga mentransfer energi. Pria bernama Heo Kyung-young itu pun bahkan menjanjikan uang Rp1,2 miliar ke setiap orang.

Sejumlah tawaran ini ungkap Heo Kyung-young sebagai salah satu strategi kampanye untuk menang di Pilpres Presiden Kosrel. Namun, Heo juga diketahui memiliki kekayaan yang cukup fantastik.

Surat kabar The Chosun Ilbo telah memperkirakan kekayaan bersihnya di suatu tempat di wilayah sebesar 36,4 miliar won (Rp435 miliar). Selain memberikan uang, kandidat independen Heo Kyung-young (71) mengatakan dia dapat menyembuhkan orang dan mentransfer energi hanya dengan melakukan kontak mata, serta melayang dari tanah menggunakan kekuatan pikiran.

Strateginya adalah menawarkan 100 juta won (Rp1,2 miliar) kepada setiap warga negara berusia 18 tahun ke atas, dan menambahkannya dengan 1,5 juta won (Rp18 juta) setiap bulan.

Tak satu pun dari saingannya, gubernur Provinsi Gyeonggi saat ini, Lee Jae-myeong atau mantan Jaksa Agung Yoon Seok-yul, menawarkan insentif uang tunai untuk pemilih.

Tapi Heo bertekad untuk menang, dan memiliki agenda radikal yang berpusat pada apa yang dia katakan sebagai korupsi politik yang meluas di negara itu.

“Bukannya kita tidak punya banyak uang di negara ini, tapi ini karena kita punya banyak perampok,” katanya.

Dia mengatakan bahwa ada terlalu banyak politisi korup atau perampok. Dia memutuskan datang untuk menangkap mereka.
Heo juga mengatakan dia akan memangkas jumlah anggota parlemen negara itu dan membatalkan upah anggota parlemen yang tersisa, menjadikan pekerjaan itu sebagai posisi kehormatan dan tidak dibayar.

“Semua politisi kita saat ini berasal dari keluarga kaya dan universitas bergengsi, sementara pejabat pemerintah memiliki gaji yang besar,” kata salah satu pendukung Heo, seorang sopir taksi dari Busan bernama Kim, mengatakan kepada South China Morning Post.

“Orang-orang ini tidak tahu bagaimana rasanya berada di kelas pekerja dan meneteskan air mata karena Anda tidak punya cukup uang untuk mengurus keluarga Anda,” ucapnya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut