get app
inews
Aa Text
Read Next : Nama-Nama 7 Tokoh Asal Jateng Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Cerita Soeharto Buka-Bukaan di Depan Wartawan Ngaku Orang Desa Bukan Keturunan Ningrat

Kamis, 24 Juni 2021 - 11:38:00 WIB
Cerita Soeharto Buka-Bukaan di Depan Wartawan Ngaku Orang Desa Bukan Keturunan Ningrat
Presiden kedua Indonesia Soeharto (Foto: Dok)

JAKARTA, iNews.id - Presiden kedua Indonesia Soeharto buka-bukaan di depan wartawan soal dirinya berasal dari desa dan bukan keturunan ningrat. Momen itu rupanya menjawab sebuah berita di majalah yang keliru menulis latar belakang Soeharto.

Dalam buku Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya, Otobiografi yang diterbitkan PT Citra Kharisma Bunda, presiden kedua RI ini bercerita panjang lebar.

Ingatannya tentang perjalanan hidup ini bermula ketika berumur tiga tahun. Waktu itu Soeharto sudah bersama Mbah Kromodiryo, dukun yang biasa menolong orang melahirkan. Nama panggilannya adalah Mbah Kromo, adik kakek Soeharto, mbah Kertoirono.

Beliaulah yang menolong ibunda Soeharto yang bernama Sukirah sewaktu melahirkan pada 8 Juni 1921, di rumah yang sederhana, di Desa Kemusuk, dusun terpencil, daerah Argomulyo, Godean, sebelah barat kota Yogyakarta.

Ayah Soeharto yang bernama Kertosudiro, adalah ulu-ulu, petugas desa pengatur air, yang bertani di atas tanah lungguh, tanah jabatan selama beliau memikul tugasnya itu. Beliau yang memberi nama Soeharto.

Soeharto anak ketiga. Dari istri yang pertama beliau mempunyai dua anak. Sebagai duda, beliau menikah lagi dengan ibu Sukirah. Tetapi hubungan orang tuanya tersebut kurang serasi hingga akhirnya setelah Soeharto dilahirkan, mereka bercerai.

Beberapa tahun kemudian, Sukirah menikah lagi dengan seseorang yang bernama Atmopawiro. Pernikahannya ini melahirkan tujuh orang anak. Sementara itu ayah Soeharto pun menikah lagi dan mendapatkan empat anak lagi.

Tak terkira sebelumnya, bahwa pada suatu waktu di hari tua Soeharto, dirinya mesti menjelaskan silsilahnya karena ada yang menulis yang bukan-bukan di bulan Oktober 1974 di sebuah majalah.

Saat itu, Soeharto menyuruh Dipo (G Dwipayana) membantah tulisan itu, dan memuatkan bantahannya di dalam majalah dan surat kabar harian yang terbit di Jakarta. Tetapi selang sehari Soeharto perintahkan supaya wartawan-wartawan berkumpul di Bina Graha, tepatnya di kamar kerja.

Soeharto ingin secara pribadi menjelaskan silsilahnya. Di depan wartawan luar dan dalam negeri dibeberkan, Soeharto bukan seseorang dari keturunan ningrat. Dirinya dihadapkan dalam pertemuan dengan wartawan-wartawan itu beberapa orang tua, saksi-saksi yang masih hidup yang mengetahui benar silsilah tersebut.

Soeharto merupakan keturunan Kertosudiro alias Kertorejo, ulu-ulu yang secara pribadi tidak memiliki sawah sejengkal pun. Soeharto berterus terang, di dalam menghadapi kehidupan sewaktu kecil, dirinya mengalami banyak penderitaan yang mungkin tidak dialami oleh orang-orang lain.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut