get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Pengeroyokan Maut di Halaman Masjid Sibolga, Berawal Korban Ingin Istirahat

Danrem 162/WB Perintahkan Dandim dan Subdenpom Usut Pengeroyokan Diduga Libatkan Anggota

Sabtu, 18 Februari 2023 - 23:22:00 WIB
Danrem 162/WB Perintahkan Dandim dan Subdenpom Usut Pengeroyokan Diduga Libatkan Anggota
Danrem 162/Wira Bhakti (WB) Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo. (Foto: Antara).

MATARAM, iNews.id - Danrem 162/Wira Bhakti (WB) Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo memerintahkan Dandim 1607/Sumbawa dan Komandan Subdenpom IX-2/Sumbawa mengusut adanya viral di media sosial (medsos)  yang memperlihatkan lima orang korban diduga dikeroyok oknum TNI. Dalam pengusutan ini diminta koordinasi dengan Polres Sumbawa.

Video yang viral berdurasi dua menit tersebut mempertontonkan sejumlah lima orang terbaring di rumah sakit dan sedang mendapatkan perawatan dari tim medis.

“Kami akan selidiki permasalahan ini sampai tuntas dan jika nanti dari hasil penyelidikan bersama dari Kodim, Subdenpom dan Polres memang ada anggota TNI terbukti bersalah maka kami akan tindak sesuai kesalahannya," ujar Brigjen Sudarwo dalam keterangannya di Mataram, Sabtu (18/2/2023).

Dia berharap semua pihak mempercayakan pengusutan permasalahan ini kepada tim yang sedang bekerja. Sementara, dari pihak sipil sekarang sedang diperiksa oleh Polres dan dari pihak TNI sedang diperiksa oleh Subdenpom Sumbawa.

"Pada prinsipnya kami tetap mengedepankan proses hukum, jika memang anggota kami salah, kami tidak akan ragu untuk memprosesnya," katanya.

Menurutnya, Danyon 742/SWY Letkol Inf Hendra Rukmana telah diperintahkan segera berangkat ke Sumbawa untuk menetralisasi anggotanya.

"Saat ini sedang dalam perjalanan ke Sumbawa," ucapnya.

Hasil laporan sementara, kata dia kejadian ini bermula pada Sabtu (18/2/2023) subuh, di salah satu kafe di Kabupaten Sumbawa Besar.

Kelima orang tersebut awalnya memecahkan meja kaca dalam kondisi mabuk, sehingga salah satu karyawan kafe atas nama inisial Sd menelpon Pratu Sr (nama inisial oknum TNI) memberitahukan ada keributan di kafe itu.

Keterangan saksi inisial Ad (operator Cafe Azena 2 ), lanjut dia bahwa Ir (nama inisial warga sipil) saat dinasehati oleh Pratu Sr tidak terima, bahkan sempat mengeluarkan parang dari sarungnya untuk mengancam Pratu Sr.

Sedangkan dari keterangan Hr (nama inisial rekan Pratu Sr) bahwa saat Pratu Sr menasehati Ir dan rekan-rekannya agar tidak ribut, namun Ir tidak menerima nasehat, bahkan sempat mengeluarkan pernyataan negatif terhadap institusi TNI.

Pratu Sr mendengar ancaman tersebut memberitahukan kejadian ini kepada anggota Kompi B Yonif 742/SWY bahwa dirinya akan dibunuh dengan menggunakan parang, sebagian oknum anggota TNI memberhentikan kendaraan yang dikemudikan Ir beserta rekan-rekannya menanyakan apakah mereka tersebut yang mengancam Pratu Sr.

"Dikarenakan emosi terjadilah aksi kekerasan tersebut," katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut