Disnakertrans Tunggu Pengakuan Keluarga 3 Jenazah Tewas di Perairan Malaysia
MATARAM, iNews.id - Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB mencari keluarga tiga Warga Negara Indonesia (WNI) asal Lombok NTB yang jenazahnya ditemukan di Perairan Tanjung Sedili, Johor, Malaysia. Jenazah itu sebelumnya ditemukan pada Sabtu (4/12/2021).
Kepala Disnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan Pemerintah Malaysia meminta kepastian dari pihak keluarga bahwa jenazah itu benar warga Lombok Tengah sesuai identitasnya.
Dikatakan, otoritas Malaysia menemukan empat jenazah terdiri atas tiga laki-laki dan satu perempuan. Ketiga jenazah laki-laki sudah diketahui identitasnya. Sementara jenazah perempuan belum diketahui.
Jenazah perempuan ditemukan oleh Tentara Malaysia (Askar) di tepi Pantai Tanjung Petai, Mersing. Sedangkan tiga jenazah lainnya ditemukan oleh Tentara Tuan Seh Tanjung Sedili, Kota Tinggi, Johor di Pantai Wawasan 3 Kampung Tuan Seh Luar, Tanjung Sedili, Kota Tinggi.
Otoritas setempat juga menangkap dua orang laki-laki yang selamat dalam musibah tersebut. Mereka diduga hendak masuk Malaysia dengan cara ilegal.
“Kami segera menghubungi pihak keluarga sesuai identitas masing-masing jenazah yang ditemukan di Johor, Malaysia itu,” ujar I Gede Putu Aryadi, Jumat (10/12/2021).
Adapun identitas ketiga jenazah tersebut yakni Basarudin warga Presak Baru, Desa Barabali, Batukliang, Lombok Tengah. Selanjutnya Muna’am warga Pondok Pande, Desa Barabali, Batukliang, Lombok Tengah. Kemudian jenazah ketiga bernama Rahman warga Dusun Montong Asem, Desa Montong Terep, Praya, Lombok Tengah.
Sedangkan jenazah perempuan diperkirakan berusia antara 40-50 tahun. Tinggi badan diperkirakan 150-155 sentimeter (cm).
"Jenazah dalam kondisi rusak dengan wajah menghitam, perut membengkak, dan rambut panjang sebahu," kata Aryadi.
Sementara, dua orang yang ditangkap bernama Zulkifli (35) tahun Lombok Timur, dan Rasito (32) tahun dari Kebumen, Jawa Tengah. Keduanya kini ditahan di Tahanan Imigrasen Setia Tropika, Johor.
“Nanti setelah ada kepastian identitas jenazah, baru akan dikoordinasikan proses pemulangan, termasum terkait biaya dan lain-lain,” kata I Gede Putu Ariadi.
Informasi dari dua orang yang ditangkap menyebutkan bahwa kapal yang mereka tumpangi sarat penumpang. Mereka dipaksa terjun ke laut saat berada sekitar 500 meter dari garis pantai. Mereka dipaksa berenang ke tepi pantai.
Hal itu mengakibatkan semua barangnya hilang baik HP maupun paspor. Saat ini tiga jenazah tersebut berada di Rumah Sakit Kota Tinggi, sementara jenazah perempuan berada di rumah sakit daerah Mersing.
Editor: Nani Suherni