Fenomena Adopsi Boneka, Ini Pandangan Muhammadiyah

JAKARTA, iNews.id - Fenomena mengadopsi boneka arwah atau spirit dolls menjadi perbincangan di sejumlah kalangan. Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad pun ikut memberikan pandangannya.
Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengatakan, boneka arwah tidak sesuai dengan ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Dia pun menilai boneka mustahil bisa dimasuki arwah. Bahkan, boneka dimasuki arwan bertentangan dengan kaidah ilmu sains.
Menurutnya, ajaran Islam tidak memperbolehkan mengangkat boneka sebagai anak. Kecuali, boneka tersebut sekadar sebagai mainan semata.
“Mengangkat anak pada boneka juga tidak boleh. Kecuali boneka biasa untuk kesukaan,” ucapnya.
Dadang berpesan agar masyarakat, khususnya umat Islam untuk menyandarkan segala sesuatunya kepada Tauhid, yakni menyembah dan meminta kepada Allah Ta’ala.
“Tidak boleh meminta kepada selain Allah dalam hal kekayaan atau apapun,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah, Faozan Amar menilai hukum spirit dolls yang kini tengah dimiliki oleh beberapa selebritis itu hukumnya bisa beragam. Jika boneka disimpan sekadar untuk koleksi dan bermain saja maka hal ini dinilai boleh (mubah).
“Bisa boleh, jika hanya sekadar hobi untuk kesenangan saja, bukan ada maksud yang lain,” ujarnya.
Sebaliknya, jika pemilik spirit dolls adalah umat Islam dan menganggap boneka itu bisa membawa madarat atau keberuntungan, maka hal demikian menurutnya bisa masuk dalam kategori menciderai akidah tauhid.
"(Syirik) karena memercayai ada ruh dalam boneka yang membawa keberuntungan,” kata Faozan.
Karena mengancam akidah, maka hukum mubah menyimpan boneka berubah menjadi makruh dan bahkan berdosa untuk kasus umat Islam yang merawat spirit dolls. Ketimbang mengadopsi boneka arwah, Faozan menilai lebih baik mengadopsi anak yatim piatu atau menyalurkan dana ke panti asuhan guna membantu anak-anak yang membutuhkan.
Editor: Nani Suherni