Hubungan Antara Pemimpin dan Rakyat, Begini Pesan TGB

LOMBOK BARAT, iNews.id - Kehidupan antar manusia satu dengan yang lain tak dapat dipisahkan. Dalam beberapa hal manusia selalu saling membutuhkan.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) TGB HM Zainul Majdi mengatakan, antara ulama dengan jemaah, antara pimpinan pondok dengan umat, antara orang tua dengan anak, pemimpin dengan rakyat, maupun antara guru dengan murid.

Baca Juga

TGB Jelaskan Guru Syeikh Syahawi, Satu Jalur dengan Pendiri NU dan NWDI

“Seorang pemimpin sehebat-hebatnya tak ada artinya ketika tak ada yang dipimpin,” katanya, Rabu (20/7/2022).

TGB melanjutkan, ada seorang penghafal Quran, bagus bacaannya. Kemudian datang ke masjid dan salat. 

Baca Juga

Jemput di Bandara Soetta, TGB Temani Mahaguru Mazhab Syafi'i Al Azhar Menuju Lombok

“Sebagus-bagus bacaannya tapi tak ada yang menjadi makmum padanya, tidak dapat pahala sebagai imam” sambungnya. 

Baca Juga

TGB Ziarah ke Tebuireng, Aguk Irawan : Tradisi yang Harus Dijaga

Doktor Ahli Tafsir Alquran ini melanjutkan, itulah sebabnya di dalam Surat An Nisa disebutkan hubungan antara manusia yang memimpin dengan yang dipimpin disampaikan dalam ayat yang berurutan.

Yang pertama disebutkan adalah hak dari orang yang dipimpin. Atau kewajiban dari pemimpin.

“Kewajiban pemimpin tunaikan amanah kepada yang berhak, lalu berikan hukum yang adil pada rakyat,” urainya.

Lalu kewajiban dari rakyat, lanjut TGB, mentaati pemimpin. Sebagaimana disampaikan di dalam Alquran, taati Allah, rasul, dan pemimpin kalian.

“Kalau hanya membaca ayat pertama saja hanya menuntut pemimpin. Maka dilanjutkan pada ayat kedua, maka harus taat pada pemimpin,” imbuhnya.(*)

Editor: Febrian Putra