Istri Pergi ke KUA Ajukan Cerai, Suami Ini Ditemukan Tewas Tergantung dengan Tali Jemuran

BIMA, iNews.id - Seorang suami asal Desa Kuta, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima ditemukan tewas tergantung dalam kamarnya dengan tali jemuran. Sebelumnya, istri korban sempat meminta cerai dan pergi ke kantor urusan agama (KUA).
Kasi Humas Polres Bima, Iptu Adib Widayaka, membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Senin (17/10/2022).
"Korban diduga tewas gantung diri dengan menggunakan tali jemuran," kata Adib, Rabu (19/10/2022).
Menurut keterangan sekitar pukul 15.00 Wita, korban sempat cekcok dengan istrinya di rumah mereka. Dalam percekcokan tersebut, korban mengambil koper berisi pakaiannya. Dia lalu membanting dan langsung membakar koper di depan rumahnya.
“Selanjutnya korban kembali ke halaman rumahnya dan memotong tali jemuran, kemudian masuk ke dalam rumah," tutur Adib.
Pada saat itu, istri korban langsung menuju ke Kantor KUA Kecamatan Parado yang lokasinya sekitar 100 meter dari rumahnya. Istri korban menemui pegawai KUA dan menyampaikan keinginannya bercerai dengan suaminya.
Alasannya, sang suami kerap memarahi dia. Setelah itu istri korban kembali ke rumahnya, dan melanjutkan rutinitasnya berjualan keliling.
“Sebelum istri korban berangkat berjualan keliling, korban sempat dilihat mengambil rokok di kios miliknya dan langsung masuk ke dalam ruangan tempat korban gantung diri,” ucap Adib.
Sekembalinya istri korban dari berjualan keliling dan melayani pelanggan di kiosnya, dia langsung masuk rumah. Dia sudah melihat suaminya sudah dalam keadaan tergantung menggunakan tali jemuran.
Sontak, istri korban ke luar rumah dan memberitahuan kepada warga sekitar bahwa suaminya telah gantung diri.
Personel Polsek Parado sendiri ketika mengetahui kejadian tersebut, tengah melakukan tugas pengamanan kegiatan sepak bola di Lapangan Desa Kuta, yang langsung mendatangi dan mengamankan TKP.
Dari hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban Pukul 16.30 Wita, pihak Puskesmas Parado menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik yang membekas di jenazah korban.
“Adapun hasil pemeriksaan dari pihak Puskesmas Parado terhadap jenazah korban, yaitu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ucap Adib.
Kemudian sekitar pukul 17.00 Wita, jenazah korban dibawa ke rumah keluarganya di Desa Parado Wane dengan menggunakan mobil ambulans Puskesmas Parado. Sedangkan istri korban dimintai keteranan di Polsek Parado.
Sementara itu, puluhan orang dari keluarga korban mendatangi Polsek Parado untuk menuntut agar istri korban diamankan di Polres Bima. Mereka juga meminta autopsi terhadap jenazah korban.
Kata Adib, kondisi korban pada saat ditemukan sudah meninggal dunia dalam keadaan tergantung menggunakan seutas tali. Namun kaki korban menyentuh lantai, sehingga menimbulkan kecurigaan dari pihak keluarga.
“Nanti, perkembangkan selanjutnya akan segera dilaporkan,” katanya.
Editor: Nani Suherni