Kakak Gantung Mayat Adik di Kolong Rumah Panggung, Sandiwara Teriak agar Tetangga Keluar

BIMA, iNews.id - Kakak tiri yang gantung mayat adiknya di kolong rumah panggung di Bima akhirnya terbongkar. Pelaku berinsial HR (22) rupanya sempat bersandiwara berteriak histeris agar tetangga keluar rumah.
Berdasarkan hasil olah TKP, pihak kepolisian menemukan fakta bahwa tinggi kolong rumah tersebut dari tanah ke kayu palang rumah tempat mengikat tali adalah 129 cm, sementara tinggi korban adalah 125 cm. Artinya, kaki korban hanya berjarak 4 cm dari tanah, dan masih memungkinkan menekuk kaki untuk menyentuh tanah.
“Saksi-Saksi yang pertama kali memegang dan memotong tali tersebut, menyatakan bahwa pada saat pertama kali ditemukan posisi kaki kiri korban masih menyentuh tanah dan menekuk ke belakang, kaki kanan tersangkut di tali ujung bawah serta tali simpul berada di samping kiri leher korban,” kata Kasi Humas Polres Bima Iptu Adib Widayaka, dikutip dari portal resmi Polda NTB, Selasa (28/6/2022).
Akhirnya, pada kali kedua pemeriksaan, HR mengakui bahwa korban tidak meninggal dengan cara gantung diri, melainkan dibunuh olehnya. Dia pun menceritakan pada Rabu Tanggal 15 Juni 2022 sekitar pukul 07.00 wita, korban yang baru kembali dari sawah untuk mencari jamur memasuki kolong rumah.
HR langsung mengikuti korban dengan niat untuk meminjam uang. Tetapi korban menolak. Karena menolak, secara berhadapan HR mencekik leher korban dengan kedua tangannya, sehingga korban terjatuh ke tanah.
Tak sampai di situ, HR lantas membalik tubuh korban yang saat itu masih memberontak dan mengambil tali yang ada di sampingnya, serta melilitkannya ke leher korban, dan menarik kedua ujung tali yang melilit leher korban sambil menindis punggung korban menggunakan lutut.
“Sampai korban meninggal dunia,” ucap Adib.
Bermaksud meninggalkan jejak pembunuhan, HR membuat simpul menggunakan tali pada leher korban dan mengaitkannya ke kayu penyangga rumah tersebut dan ujungnya diikat di pagar rumah. Tujuannya agar korban terlihat meninggal karena bunuh diri dengan cara gantung diri.
Merasa hasil kecohannya sempurna menutupi fakta, HR melenggang kembali naik ke rumah. Sampai sekitar pukul 10.30 Wita, HR berpura-pura baru bangun tidur kemudian mencari korban di kolong rumah dan berteriak sehingga didengar dua tetangganya
"Namun apa yang HR lakukan, rupanya tidak mampu mengecoh pihak Kepolisian Resor Bima," ucap Adib.
Editor: Nani Suherni