get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita IRT Obesitas di Parepare Berbobot 200 Kg, Sulit Berdiri Hanya Bisa Ngesot

Kasus Covid-19 di NTB Naik usai Lebaran

Jumat, 28 Mei 2021 - 14:34:00 WIB
Kasus Covid-19 di NTB Naik usai Lebaran
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah. (Foto: Antara/Nur Imansyah)

MATARAM, iNews.id - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalilah menyebutkan ada kenaikan kasus Covid-19 sebesar 6,4 persen usai libur Lebaran 1442 Hijriah di wilayah itu. Namun, kondisi itu masih terkendali.

"Kondisi di NTB saat ini masih aman terkendali. Dari data angka kasus 12 hari sebelum dan sesudah Lebaran, naiknya hanya 6,4 persen," ujar Rohmi, Jumat (28/5/2021).

Sitti mengatakan, sebelum Lebaran angka pasien terpapar Covid-19 sebanyak 453 kasus. Namun, setelah Lebaran naik 482 kasus dalam kurun waktu 14 Mei sampai 21 Mei di sepuluh kabupaten dan kota. Meski demikian, Wagub menegaskan penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 di NTB berjalan dengan baik.

"Penanganan terkendali didasarkan pada persentase kesembuhan dan bed occupancy rate atau ketersediaan tempat tidur di rumah sakit dalam batas normal. Bahkan angka kesembuhan NTB masih di atas rata rata nasional dan ketersediaan tempat tidur di bawah lima puluh persen dari indikator normal," ucap Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB.

Selain itu, capaian vaksinasi di NTB saat ini sudah menyasar 219.819 orang untuk vaksin dosis pertama atau 195,8 persen dan vaksinasi dosis kedua sudah sebesar 136,1 persen. Hampir dipastikan target vaksinasi bagi tenaga kesehatan, pelayanan publik, guru dan lansia tidak mengalami hambatan berarti.

"Vaksinasi dosis pertama sudah jauh melampaui seratus persen. Hanya PR nya untuk dosis kedua bagi lansia baru 50,7 persen," katanya.

Dia menambahkan, pemerintah provinsi juga terus merevitalisasi peran Posyandu keluarga dari fungsi semula yang hanya melayani kesehatan ibu dan anak sebagai program unggulan, menjadi sarana vaksinasi dan persoalan sosial lainnya seperti remaja dan buruh migran juga edukasi dan literasi untuk berbagai sektor karena daya jangkaunya sampai ke masyarakat desa dan dusun.

Ummi Rohmi juga menjelaskan, penggunaan alat rapid test antigen Entram buatan NTB yang telah didistribusikan penggunaannya di kabupaten dan kota sebagai strategi penanganan.

"Selain lebih murah, Entram juga memiliki sensitivitas yang cukup baik untuk mendeteksi penyebaran virus dari pemeriksaan setiap orang," katanya.

Pemprov NTB saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 nasional bersama Presiden Jokowi melalui video conference bersama para kepala daerah beberapa waktu lalu pascaidul Fitri menyebut NTB masuk dalam lima besar zona merah daerah yang tertinggi angka kasusnya.

Namun, seperti ditekankan angka kenaikan selama 24 hari menjelang dan usai Lebaran menunjukkan kenaikan yang rendah begitu pula dengan penanganan mudik dan kepulangan mantan pekerja migran ke NTB dapat dikendalikan oleh Satgas Covid-19 NTB bersama Forkopimda dan bupati dan wali kota.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut