Kasus Gangguan Ginjal Akut di NTB Belum Ditemukan
MATARAM, iNews.id - Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB) belum menerima laporan adanya kasus anak dengan gelaja gagal ginjal di wilayahnya. Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada.
Lalu Hamzi memastikan telah merespons cepat kasus gangguan ginjal akut pada anak dengan mengedarkan surat dari Kementerian Kesehatan agar apotek dan layanan kesehatan tidak memberikan obat sirup.
"Tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, apotek maupun toko obat sementara diimbau tidak memberikan obat-obatan dalam bentuk sirup/drop sampai terdapat hasil investigasi yang dikeluarkan oleh BPOM dan Kemenkes RI," ujar Lalu Hamzi Fikri, Kamis (20/10/2022).
Dia pun mengimbau agar membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami sakit dengan gejalapenurunan jumlah dan frekuensi BAK atau tidak ada urine selama 12 jam, dengan atau tanpa demam, batuk, pilek, diare, mual dan muntah. Gejala ini harus amati, khusus anak usia kurang dari 6 Tahun.
Dalam penggunaan obat, masyarakat juga diimbau tidak mengkonsumsi obat-obatan sirup secara bebas. Perawatan anak sakit lebih mengedepankan tatalaksana non farmakologis atau tanpa obat misalnya dengan menggunakan kompres air hangat untuk menurunkan demam.
"Selama masa perawatan memastikan kebutuhan cairan anak terus terpenuhi dan apabila sangat dibutuhkan dapat menggunakan obat selain sediaan sirup seperti tablet, kapsul, dan lainnya dengan terlebih dahulu berkonsultasi kepada dokter, apoteker atau tenaga kesehatan lain," ucapnya.
Lalu Hamzi Fikri menegaskan, terus memantau perkembangan dan akan bertindak cepat jika ditemukan kasus tersebut. Pihaknya juga menyiapkan penanganan pasien yang terdiagnosa gagal ginjal akut misterius itu. Dinkes NTB akan menyiapkan sarana dan prasarana perawatan serta prosedur kesehatan yang harus diberikan bagi pasien yang terdiagnosa gagal ginjal akut tersebut.
Editor: Nani Suherni