get app
inews
Aa Text
Read Next : Gubernur NTB Kumpulkan Aktivis, Serukan Penyampaian Aspirasi secara Damai

Kawasan Budi Daya Lobster Terintegrasi di NTB Dibangun Tahun Ini

Jumat, 28 Mei 2021 - 11:24:00 WIB
Kawasan Budi Daya Lobster Terintegrasi di NTB Dibangun Tahun Ini
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dan Gubernur NTB Zulkifliemansyah (Foto: iNews/Ramli Nurwang)

JAKARTA, iNews.id - Gubernur NTB Zulkieflimansyah jemput bola ke Jakarta untuk membahas pusat budi daya lobster nasional di wilayahnya. Dipastikan, kawasan itu dibangun tahun 2021.  

"Pak Menteri menegaskan kembali komitmen menjadikan NTB sebagai pusat budi daya lobster nasional. Konkritnya mulai tahun ini akan kawasan budi daya terintegrasi yaitu Lobster Estate di Telong Elong, Lotim serta membangun Shrimp Estate di Samota," kata pria yang akrab disapa Bang Zul, dikutip dari portal resmi Pemprov NTB, Jumat (28/5/2021). 

Bang Zul meyakini rencana pengembangan NTB sebagai pusat budi daya lobster nasional akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan penghasilan masyarakat. Kemudian kendala-kendala yang dihadapi pemda dan pembudidaya lobster selama ini juga bisa tersolusikan.

"Lebih jauh nantinya akan ada sistem pemantauan harga, sehingga harga lobster lebih transparan dan stabil.
Melalui program ini proses produksi dan pemasaran akan terintegrasi, sehingga tingkat produktivitas dan kesejahteraan masyarakat ikut meningkat," katanya.

Sementara itu, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan alasan kuat mengapa NTB dijadikan pusat budi daya lobster di Indonesia.

"Kenapa kita kembangkan di sana? Yang pertama NTB secara infrastruktur dan sumber daya manusia sudah memenuhi syarat, tinggal kita perkuat," ujar Menteri Trenggono.

Dia menegaskan, pelaksanaan program pengembangan harus sesuai dengan prinsip ekonomi biru, sehingga produktivitas tambak-tambak budi daya lobster tidak mengancam kelestarian laut Lombok yang indah dan bersih. Sepanjang tahun lalu berdasarkan data Pemprov NTB, produktivitas budi daya di kampung lobster Lombok Timur mencapai 82.568 kilogram atau setara Rp41,28 miliar. 

Sedangkan jumlah pembudidaya sekitar 147 kelompok dengan total keramba jaring apung lebih dari 8.400 lubang.

Selain soal budi daya lobster, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang rencana pengembangan budi daya udang dan rumput laut. Ada beberapa kawasan di NTB yang dinilai sangat cocok untuk mengembangkan budi daya dua komoditas tersebut.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut