Kekeringan, Warga di Lombok Barat Rela Naik Turun Bukit 1 Jam Demi Air Bersih
LOMBOK BARAT, iNews.id - Warga Desa Labuan Treng Lembar, Lombok Barat, dilanda kekeringan. Setiap hari mereka harus berjalan naik turun bukit hingga satu jam untuk mendapatkan satu ember air di sumber air yang juga mulai mengecil.
Tiba di sumber mata air, warga juga tidak bisa langsung mendapatkan air. Mereka harus antre dan menunggu hingga air terkumpul untuk bisa diambil.
Pantauan di lokasi, beberapa warga tampak kesulitan mengambil air di dalam sumur. Sementara puluhan ember berjejer di sekitar sumber air di bawah perbukitan.
Salah seorang warga, Suri, menuturkan, dirinya antre dari subuh untuk bisa mendapatkan air. Meski begitu, dia baru mendapatkan air empat jam kemudian. Setelah itu menaruhnya di atas kepala dan dibawa ke rumah melewati perbukitan.
Suri mengatakan, aktivitas ini sudah dijalani sejak beberapa bulan karena sumur di rumahnya kering. Kondisi itu kemungkinan akan berlanjut karena musim kemarau masih panjang.
"Habis subuh, selesai salat langsung ke sini. Ini setelah duhur baru dapat air. Kalau langsung ambil air tidak bisa, karena harus nunggu air terkumpul," katanya.
Suri mengatakan, jumlal air yang didapat terbatas, sehingga hanya cukup untuk kebutuhan minum dan memasak.
Kepala Deda Labuan Treng, Humaidi, mengatakan, untuk mengatasi kesulitan air bersih, pihaknya sudah menyiapkan sumur bor bagi warga. Namun, hal itu hanya bisa dilakukan di satu dusun di kawasan perbukitan.
"Sebab, sumur bor hanya bisa dibuat di bawah. Tidak bisa di atas bukit. Airnya tidak ada," katanya.
Humaidi juga mengaku prihatin atas kondisi tersebut. Sebab, kekeringan terus meluas dan dirasakan oleh empat dusun di desanya. Sedangkan Pemda Lombok Barat belum memberikan bantuan air bersih untuk warga.
Editor: Ihya Ulumuddin