Nasihat TGB untuk Warga di Tahun Politik, Boleh Dukung A dan B, tapi Jangan Mengumpat
MATARAM, iNews.id - Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia TGB HM Zainul Majdi menasihati warga di tahun politik agar tidak merusak kehormatan orang. Dukungan kepada tokoh politik jangan sampai menghujat pihak lain.
"Masa sekarang ini di Indonesia istilahnya masa politik. Boleh dukung A dan B, tapi jangan sampai mengumpat dan menghujat, " katanya di Kota Mataram, Jumat (26/5/2023).
Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini menjelaskan, pendukung capres tidak perlu menghujat tokoh yang tidak didukung atau menghujat pendukungnya. Di dalam kitab Fiqih tentang kepemimpinan, pemimpin dalam Islam haruslah mujtahid kemudian alim sehingga bisa berijtihad dan berfatwa.
"Sosok di Indonesia seperti itu tidak ada. Makanya tidak usah berlebih-lebihan, " ucapnya.
"Kalau bahasa Sasaknya iye pade-pade doang, jamak-jamaknya (mereka sama saja sederhananya, " katanya.
Mantan Gubernur NTB dua periode ini melanjutkan, pemimpin memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dia menegaskan, mencari pemimpin tidak seperti mencari Rasul.
"Kalau mencari Rasul itu ada al ismah tidak ada dosanya, " katanya.
Sedangkan mencari pemimpin, kata TGB, orang yang dapat mewujudkan kemaslahatan. Calon ini tidak sempurna, sehingga masyarakat tidak boleh alergi ketika pilihannya dikritik.
"Karena pemimpin ini tak sempurna ya ada saja kekurangannya. Jadi jangan marah ketika dikritik, " ujarnya.
Sebelumnya, TGB menyinggung di dalam Surat Al Hujurat ada dua ayat yang di dalamnya membahas tujuh perkara yang dilarang dilakukan. Di antaranya mencaci orang lain, menggunjing, berburuk sangka, termasuk merusak kehormatan orang lain.
TGB mengingatkan supaya masyarakat tidak mudah mencaci maki atau mengumpat orang lain karena berbeda pilihan. Apalagi sampai merusak kehormatan orang lain.
Editor: Nani Suherni