Rachmat Hidayat : Tjahjo Kumolo Sosok Pemimpin yang Baik

MATARAM, iNews.id –  Duka atas wafatnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Republik Indonesia (RI) Tjahjo Kumolo. Turut dirasakan kader senior PDI Perjuangan asal NTB H Rachmat Hidayat.

Bagi Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini, Tjahjo Kumolo adalah sosok yang memiliki pandangan luas. Bukan itu saja, almarhum juga memiliki ilmu yang tinggi.

Baca Juga

Jenazah Tjahjo Kumolo Diberangkatkan ke Masjib Quba Kemenpan RB untuk Disalatkan

"Kami sangat kehilangan. Saya sudah lama kenal dengan beliau dan dia sosok pemimpin yang baik," katanya, Jumat (1/7).

Hal lain, kata Rachmat, yang tak dapat ia lupakan dari sosok Tjahjo adalah kesetiakawanan. Ia tak dapat melupakan bagaimana perhatian almarhum kepada sesame koleganya.

Baca Juga

Anies Kenang Pertemuan Pertama dengan Tjahjo Kumolo: Almarhum Selalu Perjuangkan Kemajuan Bangsa

Almarhum kerap kali memberi bantuan kepada rekan yang susah. Tangannya begitu terbuka lebar untuk yang membutuhkan.

Baca Juga

Kenang Tjahjo Kumolo, Edy Rahmayadi: Salah Satu Putra Terbaik Bangsa

"Dia paling tidak bisa melihat temannya susah. Dengan berbagai cara pasti bakal dibantu," kisahnya.

Bantuan yang diberikan almarhum, sambungnya, bukan sekadar finansial. Lebih dari itu, almarhum kerap memberikan masukan dan pandangan yang mencerahkan.

Tak heran, bila kemudian banyak sejawatnya yang merasa kehilangan dengan kepergian Tjahjo Kumolo.

“Bagi saya, beliau sosok terbaik,” ucapnya.

Rahmat yang tengah buru-buru menuju rumah duka menyebutkan, selama menjalankan amanah sebagai pejabat di pemerintah, almarhum menjalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Pun begitu dengan  ketika berada di partai, selalu memberikan penyampaian secara bijak.

“Mohon doa terbaik untuk saudara, sahabat, dan teman kami ini,” tutupnya.

Tjahjo Kumolo tutup usia pada Jumat (1/7) sekitar pukul 11.10 WIB di RS Abdi Waluyo, Jakarta. Almarhum dikenal sebagai salah satu politisi senior di partai besutan Megawati Soekarno Putri.(*)

Editor: Febrian Putra