Satgassus Polri Monitoring Proyek Irigasi di NTB, Dukung Pemerintah Cegah Korupsi

MATARAM, iNews.id - Satgassus Pencegahan Korupsi Polri monitoring dan evaluasi proyek-proyek pemerintah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kali ini, monitoring dilakukan atas proyek peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023.
Ketua Tim Satgassus Polri Harun Al Rasyid mengatakan, pemantauan dilakukan bersama dengan Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Dalam pemantauan itu, tim didampingi Sekda NTB yang juga menjadi Pj Gubernur NTB H Lalu Gita beserta jajaran dan Sekda Kabupaten Lombok Timur (Lotim) HM Juaini Taofik. Termasuk juga jajaran serta pihak lain terkait proyek irigasi termasuk kontraktor untuk masing-masing proyek.
Kemudian, tim mendapat penjelasan proyek rehabilitasi DI Tojang Kompleks yang memiliki nilai kontrak Rp2.595.155.000, rehabilitasi DI Loang Gali dengan nilai kontrak Rp1.226.492.000. Selanjutnya rehabilitasi DI Reban Bela Rp1.824.100.000, rehabilitasi DI Kedatuk Rp1.418.058.000, rehabilitasi DI Lembak Rp2.237.400.000, rehabilitasi DI Sangkon Rp2.467.000.000 dan rehabilitasi DI Kwang Derek Rp2.999.705.000.
“Dari hasil pemantauan, proyek peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi, secara umum dapat dikatakan sudah cukup baik. Hanya terdapat satu paket pekerjaan yang belum 100 persen pengerjaannya karena kendala teknis,” ujarnya, Jumat (8/9/2023).
Ke depan, diharapkan proyek daerah irigasi dapat dilaksanakan secara komprehensif hulu-hilir sehingga permasalahan pengairan tidak hanya selesai pada wilayah tertentu saja, namun juga sepanjang alirannya.
Di sisi lain, Satgassus melihat daerah irigasi ini selain menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan pusat juga masyarakat secara umum. Terutama dalam menjaga kebersihan dari sampah rumah tangga dan bercampurnya air dengan saluran pembuangan domestik.
“Hal ini tentu dapat membahayakan karena air yang tercemar limbah kemudian diserap tanaman akan berdampak bagi kesehatan,” katanya.
Di sisi lain, Satgassus melihat di NTB, khususnya di Pulau Lombok sudah berjalan dengan baik dan dapat mendukung pengairan lahan pertanian warga. Terlebih, pada musim kemarau saat pasokan air sangat bergantung dari aliran irigasi.
Ditambahkan anggota Satgassus Yudi Purnomo Harapah, monitoring ini merupakan penugasan langsung dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo agar Polri terus mendukung program pemerintah berjalan dengan baik. Oleh karena itu, Satgassus terus memantau dan monev atas proyek-proyek yang dibiayai DAK agar upaya pencegahan tipikor dapat dilakukan lebih intensif dan massif.
“Tujuannya agar pembangunan dapat dirasakan masyarakat untuk menunjang pemulihan ekonomi nasional yang sempat terpuruk karena Covid-19 bisa segera pulih, perekonomian masyarakat terus melaju cepat dan proyek-proyek yang ada bisa segera dimanfaatkan bila fisiknya telah diselesaikan,” ujarnya.
Lebih lanjut dia memaparkan, dalam proyek-proyek yang sekiranya bisa menyerap tenaga-tenaga kerja lokal dan dapat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya juga menjadi atensi, agar masyarakat ikut berpartisipasi dan mendapat penghasilan untuk menopang ekonomi mereka. Namun demikian, proyek-proyek ini harus tetap dilaksanakan secara proper dan tidak mengesampingkan mutu apalagi dilakukan dengan cara-cara KKN.
Editor: Donald Karouw