Sopir Angkutan Umum hingga Kusir Cidomo Rela Berdesakan Demi Bantuan Senilai Rp1,3 Juta

SELONG, iNews.id - Ratusan sopir angkutan umum hingga kusir cidomo di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) rela berdesakandemi menerima bantuan sosial akibat kenaikan BBM, Senin (28/11/2022). Nominal yang mereka terima sekitar Rp1,35 juta di Kantor Dinas Perhubungan Lotim.

Dari pantauan iNews, petugas mengecek dokumen kelengkapan administrasi para sopir. Setelah melalui proses verifikasi, petugas kemudian menyerahkan bansos tersebut.

Baca Juga

7.125 KPM di DIY Belum Salurkan Dana Bansos BBM, Ini Masalahnya

"Kita gunakan untuk perbaikan kendaraan. Karna kan sehari harinya ada saja spare partnya yang harus diperbaiki, " ujar penerima bantuan, Suparman, Senin (28/11/2022).

Dia mengaku bansos yang diterima akan sangat membantu dalam menjalankan aktivitasnya sehari hari sebagai sopir angkutan umum. 

Baca Juga

Jokowi Kunjungan Kerja ke Maluku Tenggara, Tinjau Proyek Infrastruktur dan Bagi Bansos BBM

"Alhamdulillah, bantuan ini bisa kita pakai perbaiki armada kita, "ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Lotim Baiq Farida Apriyani mengatakan proses penyaluran bantuan sosial ini telah mulai dilaksanakan sejak hari Rabu kemarin. Tak hanya ke sopir angkutan umum, tapi juga ke ribuan tukang ojek dan kusir cidomo.

Baca Juga

DPR Minta Masyarakat Miskin Baru Segera Didata agar Dapat Bansos BBM

Rinciannya, papar Farida, untuk kusir cidomo kurang dari 100 orang, kemudian ojek sekitar 2.000 orang dan sopir angkutan umum sekitar 200 orang. Total uang disalurkan Rp300 juta untuk tukang ojek, dan Rp700 juta untuk sopir angkutan umum.

"Sudah diplot ya untuk ojek itu Rp300 juta, dan untuk kendaraan umum Rp700 juta," katanya.

Pihaknya juga membuka posko pengaduan di Kantor Dinas Perhubungan untuk sopir, ojek maupun kusir cidomo yang sudah terdaftar sebagai penerima bantuan tapi berhalangan saat penyaluran di lokasi. Hal ini untuk memudahkan pencairan bantuan.

"Kami buka posko pengaduan, mungkin ada yang belum terdata atau sakit saat proses pendistribusian bisa langsung ke kantor kalau sudah sembuh, " katanya.

Editor: Nani Suherni