TBG Zainul Majdi Ajak Warga Tidak Mudah Terprovokasi dan Jaga Kekompakan di Tahun Politik

LOMBOK TENGAH, iNews.id – Tokoh nasional TGB HM Zainul Majdi mengajak warga untuk tidak mudah terprovokasi dan saling menjatuhkan di tahun politik ini.

TGB juga mengajak masyarakat untuk tetap fokus pada hal-hal yang nyata yang dapat membawa kebaikan bersama.

Baca Juga

TGB HM Zainul Majdi Hadiri Tabligh Akbar dan Halalbihalal di Lombok Tengah, Ini Pesannya 

“Selalu jaga kekompakan. Sebab, kekompakan dapat diwujudkan dengan saling mendoakan dan tidak mudah terprovokasi untuk saling menjatuhkan apalagi di tengah tahun politik,” kata TGB saat menghadiri tabligh akbar dan halalbihalal di Desa Aiq Butuan, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Kamis (11/5/2023). 

TGB pun mengingatkan, tidak boleh mencela Indonesia dengan hal yang tidak baik, sebaliknya kemudian memuji negara lain. "Itu bukan sifat seorang muslim, " ucapnya.

Baca Juga

Tabligh Akbar di Lombok Tengah, TGB Ajak Masyarakat Jauhi Kebencian jelang Pemilu 2024

Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo itu juga berpesan agar bangsa Indonesia menyiapkan diri untuk menghadapi masa politik di tahun 2024 nanti.

“Saya mengajak masyarakat agar menjalani demokrasi dengan bijak dan menjauhi rasa kebencian. Salah satunya antar para calon yang nantinya akan berkompetisi,” katanya.

Baca Juga

Tabligh Akbar di Jabal Rahmah, TGB Zainul Majdi Minta Jemaah Jaga Indonesia

TGB juga menekankan agar agama dapat dijadikan sebagai spirit kebaikan dan tidak menjadikan agama sebagai kendaraan untuk mendapat kekuasaan.

Masyarakat diharapkan dapat terus menjaga persatuan dan tidak terpecah belah hanya karena berbeda pilihan. 

“Karena itu jauhi narasi kebencian, tidak perlu saling klaim dan jangan menggunakan sentimen primodial. Jadikan agama sebagai spirit kebaikan bukan menjadi kendaraan mencari kekuasaan,” kata TGB.

TGB kemudian melanjutkan safarinya di Lombok Tengah dengan menghadiri tablig akbar keduanya di Desa Jango, Kecamatan Janapria, hingga berakhir di Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur.

Editor: Kastolani Marzuki