JAKARTA, iNews.id - Kisah Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi memilih menonton MotoGP sambil hujan-hujan viral di media sosial. Bahkan, TGB menolak untuk diajak ke ruang VVIP.
Kisah ini awalnya dibagikan pemilik akun Facebook Aguk Irawan Mn. Pemilik akun mengawali ceritanya dengan perjuangan TGB membangun Sirkuit Mandalika. Diceritakan jika tantangan terberat TGB untuk membangun Sirkuit Mandalika yakni membebaskan lahan yang merupakan milik swasta.

TGB Sebut Kebijakan Erick Thohir di Bidang Ekonomi Syariah Cerminkan Islam Wasathiyah
Disebutkan saat menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGB kerap bolak-balik ke Spanyol menyakinkan tim Dorna Sport.
"Saat itu saya tahu persis, bagaimana sibuknya beliau dan tim merintis proyek sirkuit Mandalika, sebagai bagian dari promosi pariwisata. TGB-pun harus bolak-balik ke Spanyol bertemu Dorna Sport dan ke Istana, bertemu Pak Jokowi," tulisnya.
Dilarang Buka Payung, TGB Hujan-Hujanan Nonton MotoGP Bersama Alumni Al Azhar
"Tantangan pertama adalah sulitnya pengalihan lahan Mandalika dari yang sebelumnya dikuasai swasta lalu dipindahkan ke BUMN," tulisnya lagi.
Aguk kembali menceritakan jika saat momen MotoGP yang digelar TGB tidak duduk dikursi VVIP. Dia bahkan kehujanan bersama penonton lainnya. Namun, TGB tampak memakai mantol plastik menikmati aksi balapan.

TGB Ajak Ratusan Alumni Al Azhar Mesir di Indonesia Teguhkan Moderasi Beragama
"Kami yang di sampingnya tahu persis, tak kurang-kurang pihak Dorna Sport mendatangi beliau dan mengajaknya untuk masuk VVIP, begitu juga berkali-kali Paspampres mendatangi, dan dari bisik-bisik yang saya tangkap, Pak Jokowi mengajaknya bersama di ruang khusus, tetapi beliau tetap kekeh memilih membersamai kami di tribune B," tulisnya.
Bahkan diceritakan jika ada salah satu pejabat tinggi yang gagal mengajak TGB masuk ruang VVIP. Pejabat itu pun akhirnya terpaksa duduk bersama.
"Kadang-kadang di balik perjuangan dan sukses besar ada pahlawan yang tersembunyi, juga sebaliknya ada yang kerja kecil tapi terlalu berisik. Oh ya, jujur, diam-diam kami membayangkan, bagaimana jika saya di posisi TGB? Rasanya saya tak mampu. Sehat wal afiyat Tuan Guru. Amin," tulis Aguk Irawan.
Editor: Nani Suherni













