Warga NTB Bisa Saksikan Gerhana Bulan 8 November, Ini Waktunya

MATARAM, iNews.id - Gerhana bulan total akan terjadi pada Selasa (8/11/2022). Warga NTB bisa menyaksikan fenomena alam tersebut pada waktu tertentu.

"Fase yang dapat diamati dimulai dari fase U2 (gerhana total mulai) pada pukul 18.16 Wita hingga fase P4 (gerhana berakhir) pada pukul 21.57 Wita," kata Prakirawan BMKG Stasiun Geofisika Zaenudin Abdul Majid Lombok, Anggi Dewita dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/11/2022).

Baca Juga

8 November Gerhana Bulan Total, Kemenag Serukan Salat Khusuf

Menurutnya pada fase P1 (gerhana mulai) tidak dapat diamati karena bulan belum terbit. Durasi mulai fase P1 hingga P4 saat gerhana berakhir yakni 5 jam 57 menit 5 detik.

Sedangkan durasi parsialitas yaitu lama waktu dari fase gerhana sebagian mulai (U1) hingga gerhana sebagian berakhir (U4) selama 3 jam 40 menit 23 detik.

Baca Juga

Kemenag Imbau Masyarakat Aceh Tak Kaitkan Gerhana Bulan Total dengan Kematian atau Musibah

"Durasi totalitas gerhana bulan total pada Selasa berlangsung selama 1 jam 25 menit 44 detik," katanya.

Baca Juga

Gerhana Bulan Total Terjadi 8 November 2022, Bisa Diamati di Indonesia

Dia menerangkan, gerhana bulan adalah peristiwa terhalangi cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. 

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamis pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. 

Baca Juga

4 Daerah Indonesia Tak Bisa Amati Puncak Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Ini Daftarnya

Gerhana bulan total terjadi saat posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar. Hal ini membuat bulan masuk ke umbra bumi, akibatnya saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah. 

Adapun gerhana matahari adalah peristiwa terhalang cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak semua cahayanya sampai ke bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

"Pada tahun 2022 terjadi empat kali gerhana, yaitu dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan," katanya.

Editor: Reza Yunanto