JAKARTA, iNews.id - Terdapat sejumlah hewan yang bisa hidup abadi di bumi ini, Kemampuan untuk bertahan hidup selamanya tersebut disebabkan karena hewan-hewan itu memiliki kelebihan atau organ tubuh yang menakjubkan.
Maka dari itu, mereka dapat bertahan dalam segala kondisi dan susah untuk dibunuh. Adapun lima hewan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Hewan yang bisa hidup abadi
1.Hydra
Hydra memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan tabung, sedangkan kakinya mempunyai perekat dan mulutnya bercincin tentakel di salah satu ujungnya. Tentakel inilah yang berfungsi untuk memangsa hewan lain.
Tak hanya itu, hydra juga memiliki keunikan lain berupa sel-sel di dalam tubuhnya yang dapat membuatnya hidup abadi. Kemampuan ini berasal dari gen FoxO yang juga ditemukan pada cacing dan manusia.
2.Ubur-ubur
Ubur-ubur turritopsis dohrnii yang dapat ditemukan di perairan seluruh dunia ini ternyata dapat hidup abadi. Hal ini terjadi lantaran hewan tersebut dapat kembali menjadi gumpalan jaringan kecil saat kelaparan atau terluka.
Hewan ini sama seperti kupu-kupu yang kembali jadi ulat untuk dapat hidup lagi. Dengan demikian, satu-satunya cara membunuh ubur-ubur jenis ini adalah dengan menjadikannya mangsa para predator.
3.Cacing pipih planaria
Cacing pipih planaria memiliki kemampuan regenerasi yang sangat baik, sehingga dapat hidup abadi. Biasanya, hewan tersebut akan membelah diri menjadi dua bagian dan potongannya dapat hidup kembali menjadi cacing.
Hal itu dilakukan untuk memperbaiki jaringan yang telah menua dan rusak. Kemampuan ini tentu sangat mengesankan, mengingat hewan lain membelah diri untuk tujuan melakukan reproduksi atau penyembuhan luka.
4.Deinococcus radiodurans
Deinococcus radiodurans adalah sejenis bakteri yang mampu hidup abadi. Hewan tersebut mampu bertahan di segala kondisi atau cuaca, bahkan saat paling ekstrem sekali pun.
Deinococcus radiodurans juga mampu melawan serangan 1,5 juta rad radiasi gamma, yang mampu membunuh manusia. Setelah ditelusuri, hewan ini selalu dapat memperbaiki DNA miliknya yang rusak atau menua.
Editor : Komaruddin Bagja