Lebih lanjut Fatwir mengatakan, kegiatan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan secara nonformal karena sejauh ini belum ada izin resmi untuk membuka sekolah dan belajar tatap muka. Namun, untuk menghindari kejenuhan siswa selama belajar dalam jaringan (daring), maka diberlakukan belajar tatap muka secara nonformal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga jam belajar diatur dan kapasitas ruangan diisi 50 persen.
"Kami sebut non-formal karena siswa ke sekolah maksimal dua jam dan tidak menggunakan seragam sekolah, melainkan pakaian bebas seperti halnya pergi les," katanya.
Fatwir berharap dengan telah dilakukan vaksinasi guru dan vaksinasi massal, kasus Covid-19 di Kota Mataram bisa terus melandai sampai kota itu berstatus zona kuning atau hijau, agar anak-anak bisa kembali ke sekolah secara formal.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait