MATARAM, iNews.id - Seorang aparatur sipil negara (ASN) diduga jadi penadah barang hasil curian di Mataram, Nusa Tenggar Barat (NTB). ASN berinisial RY (40) itu pun kini masuk daftar pencarian orang (DPO).
Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa membenarkan ASN berinisial RY DPO. Nama RY dibongkar oleh dua orang pencuri yang biasa menjual barang curian.
"Iya, yang bersangkutan (RY) masih kami buru. Dia (RY) ini perannya sebagai penadah barang hasil curian," kata Kadek Adi, Kamis (15/9/2022).
Saat itu, Tim Puma Polresta Mataram menangkap seorang remaja yang diduga terlibat dalam jaringan jambret, berinisial AU (17). Remaja yang berasal dari Karang Pule, Kota Mataram, itu ditangkap pada Jumat malam (9/9/2022), di rumahnya.
Tim Puma menangkap AU berdasarkan hasil tindak lanjut laporan korban jambret asal Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Aksi penjambretan itu terjadi di Jalan Swasembada, Kota Mataram pada pertengahan Maret lalu. Ketika itu, korban sedang berada di pinggir jalan, tepat di depan rumah temannya.
"Posisi korban ini sedang menelpon di pinggir jalan depan rumah temannya. Di situ aksi jambret terjadi, handphone korban jadi sasaran," ucapnya.
Lebih lanjut, AU telah mengakui dirinya yang melakukan aksi jambret handphone di Jalan Swasembada. Bahkan aksi itu sudah dilakukan sudah delapan kali.
"Dia juga mengaku sudah delapan kali melakukan aksi jambret. Dua kali di wilayah Tanjung Karang, lima kali di wilayah Kekalik, dan sekali di wilayah Pagutan. Kota Mataram semua," ujarnya.
Kepada polisi, AU pun mengatakan dirinya tidak sendiri dalam melancarkan aksi kejahatan tersebut. Melainkan, turut secara bergantian bersama dua rekannya yang kini dipastikan Kadek Adi sudah masuk dalam DPO kepolisian.
"Jadi, yang diburu dalam kasus ini bukan hanya RY. Tetapi dua rekan AU yang ikut dalam aksi jambret. Inisial-nya LEM dan RS, asal dari Mataram juga," kata Kadek Adi.
Sebelum masuk DPO kepolisian, Kadek Adi memastikan bahwa pihaknya sudah menelusuri keberadaan dari tiga orang yang terlibat dalam jaringan jambret di Kota Mataram tersebut.
"Identitas tiga DPO ini sudah kami dapatkan dan sekarang masih dalam pencarian," ujarnya.
Editor : Nani Suherni