Senada dengan pernyataan Kabid Humas, Direktur Intelkam Polda NTB Kombes Pol. Susilo R Irianto juga menyatakan banyak kejanggalan dalam data yang tersebar tersebut.
“Itu bukan dari Polda, sudah kita cek, tanda tangan tidak benar dan bentuk data, format data, apalagi isinya sepertinya asal, dan itu tidak benar dari Polda (hoaks),” katanya.
Susilo mengatakan bahwa maraknya penyebaran berita atau informasi hoaks yang terjadi sebagai bagian dari tanda-tanda akhir zaman.
“Adu domba sana-sini untuk timbulkan kegaduhan, permusuhan, dan konflik. Harus banyak-banyak kita tabayyun, untuk menjaga Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniah, dan Ukhuwah Basyariyah,” ungkapnya.
Untuk diketahui, masyarakat NTB khususnya warga net dikejutkan dengan beredarnya data dalam format pdf yang memuat nama dan alamat lengkap Pengurus FPI di wilayah hukum Polda NTB. Dimana di dalamnya mencantumkan struktur tingkat wilayah dan cabang, tokoh, organisasi, dan ponpes afiliasi. Bahkan data tersebut juga mencantumkan tokoh, organisasi, dan ponpes yang kontra dengan FPI.
Data yang tersebar itu menjadi perbincangan hangat di medsos dan grup-grup WA. Bahkan beredarnya data hoaks tersebut, juga direspon beberapa tokoh yang namanya tercantum di dalamnya melalui beberapa media pemberitaan.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait