Pengecualian Hukum Bacaan Mad Shilah Sugra (Qashirah):
1. Ha’ Dhomir ( ﻪ , ه ) yang didahului huruf sukun/mati. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:
وَاسْتَغْفِرْهُ
Dibaca: Wastaghfirhu
مِنْ اَخِيْهِ
Dibaca: Min akhiihi
وَبَنِيْهِ
Dibaca: Wabaniihi
وَرَضُوْا عَنْهُ
Dibaca: Waradluu ‘anhu
عَلَيْهِ اَحَدْ
Dibaca: ‘Alaihi ahad
Kecuali satu di dalam Al Quran dalam surat Al Furqan ayat 69, pada lafal فِيْهٖ مُهَانًا tetap harus dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat/ketukan.
2. Ha’ Dhomir ( ﻪ , ه ) yang sesudahnya ada huruf sukun/mati atau huruf yang bertasydid. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:
وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰى – فَيُعَدِّبُهُ اللّٰهُ الْعَدَابَ – وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِ – اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰى
Demikian adalah cara baca Mad Shilah Sugra yang benar dan perlu diperhatikan saat membaca Al Quran. Hal penting yang perlu dicatat adalah cara membaca Mad Shilah Sugra yakni dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang Mad Thobi’i.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait