MATARAM, iNews.id - Seorang mahasiswa di Mataram, NTB, menjadi anak asuh Kapolresta Mataram Kombes Mustofa. Padahal, mahasiswa berinisial IM ini tertangkap tangan membawa senjata tajam jenis belati saat demo penolakan kenaikan BBM.
IM diamankan pada Kamis (8/9/2022) saat berunjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD NTB. Bahkan, IM sudah dijadikan tersangka dalam kasus itu.
"Kami juga tidak ingin memutus cita-cita dan masa depan dia yang sekarang masih menuntut ilmu di perguruan tinggi. Semoga dengan keputusan ini, dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bahkan, mengharumkan nama baik NTB," kata Mustofa, Kamis (22/9/2022).
Dengan keputusan Mustofa mengangkat IM menjadi anak asuh, proses hukum terkait pelanggaran Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam dihentikan.
"Status IM sebagai tersangka pun kini gugur," katanya.
Sebagai tanda penghentian kasus, Mustofa yang kini sebagai orang tua asuh menyerahkan IM kepada Ketua Rukun Keluarga Bima Irwan Husain.
Pertimbangan penyidik menghentikan kasus IM ini adalah latar belakang yang bersangkutan.
"IM diketahui sudah tidak memiliki bapak dan kuliah di Kota Mataram melalui jalur bidik misi," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto