Dia menilai program tersebut bukan sebatas pencitraan untuk menarik simpati dan empati. Tapi, menjadi sasaran utama Perindo yang dikenal sebagai partai peduli rakyat kecil, gigih memperjuangkan penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera.
Menurutnya, mengapa Partai Perindo memperjuangkan rakyat kecil, karena kesenjangan di Indonesia ini tinggi. Meski begitu, dia menekankan agar tidak menyalahkan siapa pun.
"Suatu hal yang kurang diperjuangkan sejak dulu. Kalau boleh saya katakan, sejak zaman orde baru dan bahkan mungkin sampai hari ini kurang maksimal," ucapnya.
HT mengatakan, Indonesia dihadapkan pada bonus demografi yang luar biasa. Jumlah penduduk Indonesia pada 2045 saat tahun emas kemerdekaan Indonesia akan mencapai 319 juta.
Sementara saat ini, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta lebih sehingga terjadi peningkatan jumlah penduduk hingga 40 juta orang.
Dengan begitu, kebutuhan lapangan kerja ke depan sangat besar sekali. Terlebih dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Hal itu membuat pekerjaan akan lebih efisien.
"Seperti di dunia usaha, yang semula pekerjaan dapat dikerjakan delapan orang, dengan kemajuan teknologi bisa menjadi lima orang. Suatu saat mungkin hanya butuh dua orang atau bahkan mungkin orang-orang ini bisa tergantikan," ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan lapangan kerja sangat tinggi. Lagi pula, dunia usaha saat ini yang mampu mewujudkan lapangan kerja saat ini dari jumlah pelakunya kurang dari 1 persen. Maka itu, salah satu cara memenuhi lapangan kerja tersebut menumbuhkan kelompok-kelompok baru.
"Dengan munculnya kelompok baru inilah diharapkan mampu menghadirkan lapangan kerja baru sehingga mempersempit kesenjangan yang ada," ucap HT.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait