Pada pukul 14.00 Wita, tim berhasil melakukan kontak dengan pemandu yang mengabarkan bahwa Sarah diperkirakan mengalami patah leher. Petugas BTNGR tiba di lokasi pukul 14.21 Wita dan melaporkan kondisi korban serta cuaca saat itu.
"Tim medis EMHC dan petugas BTNGR, setelah menganalisis video dan dokumentasi, memastikan bahwa Sarah mengalami patah leher dan pendarahan di kepala. Meskipun dalam kondisi sadar, evakuasi manual melalui jalur darat dinilai sangat berisiko tinggi," ucapnya.
Mengingat kondisi kritis korban, pada pukul 14.56 Wita, BTNGR segera berkoordinasi dengan SGI Air Bali untuk penyediaan helikopter dan tim medis Nusa Medica. Helikopter kemudian lepas landas menuju lokasi kejadian pada pukul 15.44 Wita, dengan seorang dokter medis turut serta.
Helikopter berhasil mendarat di lokasi yang telah disiapkan pada pukul 16.42 Wita. Dokter segera memberikan perawatan dan penanganan pertama kepada Sarah.
Pukul 16.54 Wita, Sarah Van Hulten berhasil diangkat ke helikopter dan diterbangkan menuju Denpasar bersama dokter pendamping dan seorang rekannya. Helikopter mendarat di hanggar SGI Air Bali pada pukul 17.30 Wita, dan Sarah langsung dilarikan ke RS BIMC Kuta Bali untuk penanganan medis lebih lanjut.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait