Tujuan dari konsep Sembalun Seven Summits itu sendiri yakni, guna untuk membangkitkan pariwisata di Sembalun, setelah dampak gempa dan pandemi Covid-19, juga memanfaatkan potensi perbukitan yang ada di Sembalun. Karena perbukitan-perbukitan yang ada di Sembalun ini membentuk suatu tantangan yang unik, termasuk Rinjani.
Selain itu, untuk menyejahterakan masyarakat Sembalun dan sekitarnya, serta untuk memacu roda perekonomian masyarakat dari sektor parwisata. Wisata ini menjadi salah satu alternatif bagi para wisatawan jika Gunung Rinjani ditutup.
Lebih lanjut, Hamka, mengatakan, konsep Sembalun Seven Summits ini, memberikan pengakuan dan penghargaan kepada siapa saja yang sudah pernah menggapai ketujuh puncak bukit tertinggi di Sembalun termasuk Rinjani.
Dan tidak ada batasan waktu meskipun peserta sudah pernah menggapainya misalnya sepuluh tahun yang lalu. Tentunya dengan bukti photo dan videonya berada di ketujuh puncak bukit dan Rinjani.
"Yang di sebut finisher itu, kan sudah pernah menggapai ketujuh puncak yang ditetapkan oleh komite dan berhak diberikan status sebagai finisher," tuturnya.
Hamka juga memaparkan, Komite Sembalun Seven Summits ini bukan sebagai pengelola salah satu bukit yang ada di Sembalun dan bukan sebagai Tour Operator (TO) jasa pariwisata, namun Komite Sembalun Seven Summit adalah hanya memfasilitasi, mengesahkan orang dan yang berhak menentukan sah atau tidaknya seorang menjadi finisher.
"Kita bukan pengelola kegiatan dan bukan pengelola bukit-bukit juga. Finisher atau peserta itu registrasinya di masing-masing pengelola bukit, jadi dikira itu tidak ada registrasi atau pendaftaran. Kecuali mereka bertanya bukit mana saja yang termasuk dalam Sembalun Seven Summit. Itu salah satu keunikannya juga," katanya.
Aturannya sudah jelas di masing-masing pengelola bukit maupun di Gunung Rinjani, begitu juga larangannya. Jika salah satu finisher melanggar atauran yang ditetapkan oleh para pengelola, maka seorang peserta tidak berhak disebut sebagai finisher Sembalun Seven Summits. Dan akan di beri sanksi yakni akan diblack list dari finisher Sembalun Seven Summit.
"Ya misalnya salah satu peserta calon finisher, melanggar aturan misalnya terbukti berbuat asusila di salah satu bukit atau menebang pohon dan membakar hutan. Itu bisa menggugurkannya sebagi finisher," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait