Sejumlah gerai UMKM di Sirkuit Mandalika saat ajang WSBK. (foto: Antara)

Dia menyewakan kamar home staynya, per kamar Rp1 juta hingga Rp1,2 juta dalam sebulan.

"Semoga event ini terus ada dan berlanjut agar masyarakat tetap ada pemasukan," katanya.

Pemilik kios yang berada tepat di sebelah bagian barat seberang jalan depan sirkuit, Suryati Ningsih (41) mengatakan sejak ada sirkuit dan event, warga Desa Kuta ini meraup keuntungan yang banyak dibanding sebelumnya.

"Alhamdulillah sejak ada sirkuit, ada perubahan bagi kami penjual," kata Ningsih.

Sebelum ada sirkuit, ibu tiga orang anak ini hanya mengandalkan pengunjung yang berwisata di Mandalika untuk membeli dagangannya. Apalagi sejak adanya pandemi Covid-19, angka pengunjung sepi dan pendapatan turun drastis.

Namun sejak, mulai dibangun sirkuit, penjual yang belanja ditempatnya ramai oleh para pekerja. Ditambah lagi saat event WSBK 2021, geliat ekonomi terus bergerak.

"Biasanya kami hanya memperoleh Rp300.000-Rp500.000 dalam sehari dari wisatawan dari penjualan nasi, sembako dan bensin botolan," katanya.

Tetapi setelah ada sirkuit dan perhelatan balapan motor dunia, omzetnya bisa mencapai Rp800.000 hingga Rp1 juta dalam sehari.

"Kami harap event ini terus ada, agar kami memperoleh manfaat ekonominya," katanya.

Sementara dalam Converence Pers di Media Center Indonesia, Kadis Kominfotik NTB Najamuddin Amy, mengaku, adanya sirkuit Mandalika menjadi kebangkitan patiwisata dan ekonomi masyarakat NTB.

"Sehingga memiliki nilai manfaat untuk ekonomi masyarakat di NTB," katanya.


Editor : Nani Suherni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network