MATARAM, iNews.id - Ajang pacuan kuda dengan joki anak-anak di Pulau Sumbawa, sering dituding sebagai bentuk eksploitasi. Padahal, ajang ini sudah berlangsung secara turun temurun.
Untuk melestarikan ini pun digelar kejuaraan pacuan kuda dalam rangka memeriahkan HUT NTB ke 64 direncanakan akan di gelar mulai 11-17 Desember 2022 di Pulau Sumbawa. Kejuaraan yang bakal diikuti oleh seluruh peserta asal NTB bahkan dari luar daerah.
Bendahara Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) NTB Iskandar menggaransi bahwa gelar pacuan kuda ini akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah dituangkan dalam SOP. Penyelenggaraan kegiatan ini dan diperkuat oleh regulasi-regulasi lainnya yang nantinya kan menjadi pedoman pelaksanaannya.
Dalam gelaran pacuan kuda nanti dari sisi keamanan pihaknya sudah menyiapkannya agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan selama dalam pertandingan. Karena itu Pordasi NTB akan tetap berkoordinasi dengan pihak keaman TNI-Polri.
Menurut Iskandar digelarnya pacuan kuda ini juga dimaksudkan untuk lebih mempertahankan budaya atau kearifan lokal yang harus tetap dilestarikan hingga saat ini khususnya yang ada di Pulau Sumbawa.
“Jadi pada intinya dengan gelar pacuan kuda ini kami ingin mempertahankan budaya lokal agar tidak tergerus oleh perkembangan teknologi saat ini,” kata Iskandar, dilansir dari portal resmi Pemprov NTB, Jumat (25/11/2022).
Iskandar atas nama Pordasi NTB menginginkan dengan pacuan kuda selain untuk mengangkat budaya, juga bisa membuka potensi untuk membangkitkan UMKM lokal. Harapannya UMKM agar lebih eksis dan terserap oleh para penonton yang meramaikan kegiatan ini.
Iskandar juga menepis stigma bahwa pacuan kuda kerapkali dinilai negatif untuk mengeksploitasi anak, memperkejakan dan memperdayakan anak. Alasannya memanfaatkan anak-anak sebagai joki yang rawan terhadap keselamatan.
“Kita tetap berpedoman pada SOP ataupun regulasi yang sudah kita sepakati bersama. Kita kawal anak demi keselamatannya. Di arena juga kita siapkan ruang khusus bagi anak-anak, tempat bermain anak-anak,” ucapnya.
Iskandar berharap dengan banyaknya event-event daerah, nasional dan internasional digelar di NTB. Maka dengan sendirinya bisa menumbuhkan geliat pariwisata NTB yang makin marak.
“Kita harus punya keberanian untuk memulainya bagi terangkatnya nama daerah dan eksistrensi budaya yang tetap dilestarikan,” ujarnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait