Pembalap Repsol Honda Marc Marquez asyik makan gorengan di sela pramusim Sirkuit Mandalika. Netizen merespons dengan beragam komentar kocak. (Foto: Twitter/@MARC93INDONESIA)

LOMBOK TENGAH, iNews.id - Para pembalap MotoGP ari berbagai negara yang akan kembali menjajal Sikut Mandalika Lombok, Maret 2022 akan bisa mencicipi pepes nyale. Yakni, makanan cacing laut yang dianggap merupakan jelmaan Putri Mandalika.

"Berkunjung ke Lombok rasanya kurang jika tak mencoba makanan bernama pepes nyale. Tak terkecuali Marc Marquez, juara dunia MotoGP 2019, kudu mencobanya," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Tengah, H Lendek Jayadi saat acara konferensi pers di Media Center Indonesia Mandalika, Lombok Tengah, Minggu (13/2/2022).

Dia mengatakan, para pembalap dunia memang sudah berada di Lombok menjajal Sirkuit Intenasional Jalan Raya Pertamina Mandalika dalam tes pramusim MotoGP, untuk kemudian berlaga di puncak balapan pada 18-20 Maret 2022.

Di waktu senggang, tak tertutup kemungkinan mereka akan menjajal berbagai hal di luar balapan, karena eksotisme alam NTB tak perlu diragukan.

"Kekayaan kuliner, budaya dan banyak lagi tentu sayang untuk dilewatkan oleh para wisatawan atau pebalap," kata Lendek Jayadi.

Pemerintah daerah terus berupaya menciptakan suasana yang nyaman khususnya di destinasi wisata. Bentangan pantai yang indah didukung juga dengan tradisi masyarakat yang masih kental menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke daerah yang dijuluki Gumi Tatas Tuhu Trasna ini. "Menjelang MotoGP ada tradisi Bau Nyale," katanya.

Kesempatan itu sebagai wujud memelihara atraksi budaya yang sudah menjadi peninggalan leluhur masyarakat Sasak Lombok. Bau nyale, sebuah tradisi suku terbesar di Lombok, pulau seluas 4.725 kilometer persegi dengan garis pantai sepanjang 1.364 kilometer dan menjadi bagian penting dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"Dalam bahasa Sasak, bau artinya menangkap dan nyale adalah cacing laut. Bau nyale adalah aktivitas masyarakat untuk menangkap cacing laut yang dilakukan setiap tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan tradisional Sasak (pranata mangsa) atau tepat 5 hari setelah bulan purnama. Umumnya, antara bulan Februari dan Maret setiap tahunnya," kata Lendek.

Masyarakat setempat percaya nyale adalah jelmaan Putri Mandalika, anak pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting dari Kerajaan Tonjang Beru dalam hikayat kuno Sasak. Putri Mandalika diceritakan sebagai sosok cantik yang diperebutkan oleh banyak pangeran dari berbagai kerajaan di Lombok seperti Kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan Beru.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network