MATARAM, iNews.id - Ketua Harian DPP Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi menyoroti kondisi politik menjelang Pemilu 2024 yang eskalasinya mulai menghangat. Dia mengajak berbagai pihak menghindari politik identitas yang cenderung destruktif, baik melalui dunia maya maupun dalam diskusi kalangan kelompok.
TGB berharap agar masyarakat tidak mudah terpecah belah. Terutama dengan politik identitas yang membangun tendensi mengatasnamakan agama.
"Kita hindari segala hal yang mengurangi kekuatan kita sebagai bangsa. Di antaranya membangun narasi atau menyuarakan hal yang kontraproduktif," ujarnya yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) di Kota Mataram, Sabtu (7/1/2023).
Menurutnya, salah satu yang termasuk politik identitas yakni satu pihak mengklaim representasi umat. Kemudian yang tidak sependapat disebut sebagai antiumat. Yang punya pilihan berbeda atau mendukung pihak lain disebut antiIslam.
"Ini menurut saya satu bentuk politik identitas yang sangat destruktif untuk Indonesia. Itu membuat saling curiga dan memecah belah masyarakat," katanya.
Dia mendorong masyarakat lebih fokus pada gagasan konstruktif untuk kepentingan bangsa. Indonesia memiliki geostrategi yang sangat penting, baik sebagai anggota ASEAN, regional, bahkan di level Internasional. Selain itu, Indonesia merupakan negara anggota G20.
Indonesia diyakini punya daya saing di level dunia sehingga mampu menjadi negara besar. Bagi NWDI, pemilu merupakan ajang Fastabiqul Khaerat atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Bukan sebaliknya, saling caci maki, saling menjatuhkan dan saling merendahkan.
Diketahui, cucu pahlawan nasional TG KH Zainuddin Abdul Majid itu berada di Mataram untuk meresmikan penggunaan bangunan NWDI Center. Bangunan itu berada di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram seluas 1 hektare yang digunakan untuk pengajian, pengkajian dan beragam kegiatan keumatan lainnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait