Anggota legislatif (Aleg) yang duduk di Komisi II DPRD Provinsi NTB ini juga berharap, budi daya kurma bisa berperan lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi KLU dan NTB.
"Harapan kami, semoga kurma menjadi ikon pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Lombok Utara bahkan di NTB. Dan menjadi salah satu kebanggaan Indonesia di mata dunia," kata alumni Universitas Muhammadiyah Mataram ini.
Sementara itu, salah satu petani Rismareka berharap perkebunan kurmanya bisa lebih produktif lagi dan menjadi salah satu destinasi agrowisata KLU. Saat ini, dia memiliki 43 pohon kurma jenis Bahere dan Sukari, di mana 16 di antaranya sudah berbuah.
"Satu pohon kurma menghasilkan 10-29 tandan buah, dengan berat satu tandan mencapai 6-7 kilogram," katanya yang mengembangkan kurma sejak 2018.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait