Akibat kejadian itu, Amaq Sinta yang memiliki dua anak tersebut tidak mengalami luka. Namun badannya terasa sakit akibat terkenan senjata tajam dari para pelaku.
"Saya tidak ada kepandaian dan tidak memiliki ilmu kebal. Tapi ini memang saya dilindungi Tuhan," katanya.
Pasca diamankan dan ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Lombok Tengah, dia dan keluarganya merasa syok dan tidak bisa tidur, karena memikirkan kasus yang menimpanya.
Namun, dia merasa agak senang setelah mendapat penangguhan penahanan yang diberikan pasca adanya dukungan dari masyarakat Lombok Tengah khususnya.
"Saya berharap bisa dibebaskan murni dan tidak sampai di pengadilan. Supaya bisa berkerja kembali seperti biasanya. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung saya," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait