MATARAM, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengevakuasi 35 jiwa atau 7 kepala keluarga (KK) warga pesisir Pantai Penghulu Agung, Kecamatan Ampenan. Diketahui tempat tinggal mereka terdampak abrasi.
"Evakuasi kita lakukan Kamis (22/12/2022) malam, dengan mengarahkan warga terdampak abrasi tinggal ke rumah keluarga terdekat mereka," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Jumat (23/12/2022).
Dikatakan, sebanyak 35 jiwa tersebut belum evakuasi ke tenda darurat karena masih melihat kondisi perkembangan cuaca ke depan. Tapi berbagai kebutuhan logistik untuk kebutuhan sehari-hari warga sudah disiapkan dan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial.
Mahfuddin mengatakan, dalam tiga hari terakhir ini Kota Mataram dilanda cuaca ekstrem dengan turunnya hujan lebat, disertai angin kencang dan gelombang pasang.
Kondisi itu berdampak pada abrasi pada hampir 9 kilometer pantai Kota Mataram, baik itu di wilayah Bintaro, Pantai Penghulu Agung, Mapak dan Pantai Gading.
"Tapi yang baru kita tangani 35 jiwa tersebut, sedangkan yang lain sementara ini masih bisa terkendali," katanya.
Dia mengatakan, kondisi itu sesuai dengan prediksi BMKG yang menyebutkan bahwa puncak cuaca ekstrem akan terjadi di akhir Desember 2022 hingga Februari 2023.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait