Zildjian sempat melihat Arga muncul di antara celah bebatuan sekitar tiga meter darinya. Dia mencoba menolong dengan meraih tangan Arga, namun arus kuat membuat pegangan itu terlepas.
“Zildjian sempat memegang tangannya, tapi arus besar datang lagi hingga pegangan terlepas. Arga kembali terseret derasnya aliran sungai dan hilang dari pandangan,” katanya.
Zildjian akhirnya berhasil naik ke darat dan meminta bantuan warga. Tim gabungan dari Polres Lombok Utara, Basarnas Mataram, BPBD, dan relawan lokal langsung dikerahkan ke lokasi.
Pencarian difokuskan di aliran sungai Air Terjun Sekoah dan diperluas hingga Dusun Pekatan, Desa Sama Guna, sekitar 7 kilometer dari titik awal.
“Operasi SAR diperluas hingga menyisir sungai di Dusun Pekatan, Desa Sama Guna, Kecamatan Tanjung. Proses pencarian dilakukan dengan menyusuri tebing, arus sungai, serta menggunakan peralatan penerangan malam karena kondisi medan yang gelap dan licin,” ucapnya.
Hingga Minggu malam, Arga belum ditemukan. Tim SAR memutuskan melanjutkan pencarian keesokan harinya dengan menambah personel dan memperluas area.
Air Terjun Sekoah merupakan destinasi alam yang digemari anak muda untuk berenang dan berfoto. Namun, warga sekitar mengingatkan bahwa arus sungai bisa berubah cepat, terutama saat hujan di hulu.
“Arusnya deras kalau musim hujan. Kadang terlihat tenang di bawah, tapi di atas bisa datang air besar tiba-tiba,” ujar Junaidi, warga yang ikut membantu pencarian.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait