Dia mencontohkan, ketika awal pembatasan, masjid ditutup, salat Jumat ditiadakan, kemudian pasar dibuka. Hingga sampai proses vaksinasi.
“Ada noise (dengung) yang dilempar ke ruang publik bahwa salat jamaah tak boleh ditinggalkan. Masjid ditutup kok pasar dibuka. Sampai soal vaksin itu haram,” katanya.
“Nah, bapak TGB memberikan pemahaman, seperti ini lho panduan agamanya. Dan begitu pula ulama ahlusunnah wal jamaah lainnya berpandangan yang sama,” katanya.
Febri menambahkan, dia sendiri terinspirasi pada buku Flu Spanyol yang berisi tentang kisah flu yang merajalela 100 tahun lalu.
“Bila bicara siklus, pandemi dunia ini terjadi 100 tahun sekali. Jika dulu riuh tentang penanganan, di era sekarang seolah membenturkan pandangan keagamaan,” tutupnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait