Sementara Waka SMPN 1 Wanasaba Hubran mengatakan, setelah dilakukan pertemuan dengan didampingi orang tua masing-masing sepakat untuk membuat surat pernyataan dan berdamai.
"Tadi sudah kami damaikan dengan didamping orang tua masing-masing siswa, namun salah satu tak bisa hadir jadi diwakili kepala desanya," ujar Hubran.
Menurutnya, kejadian ini menjadi pelajaran baik bagi orang tua maupun sekolah agar tetap melakukan pengawasan ketat terhadap anak didiknya.
"Untuk motifnya hanya karena diadu temannya. Temannya bilang berani gak kamu sama dia sehingga keduanya berkelahi," katanya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait