3 Mitos di Masyarakat Sasak Lombok, Nomor 2 Bisa Datangkan Penyakit Jika Dilanggar

LOMBOK, iNews.id - Mitos kerap berkembang di sejumlah daerah. Hal itu juga muncul di kalangan masyarakat Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Dilansir dari portal resmi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang ditulis Lalu Pangkat Ali disebutkan ada tiga mitos yang melekat di masyarakat setempat. Mitos ini pun hadir dengan berbagai sebab dan akibat. Apa saja?

Baca Juga

7 Ciri-Ciri Hamil Anak Perempuan, Mitos atau Fakta?

Berikut  3 Mitos di Masyarakat Sasak Lombok

1. Lewat di Penjemuran

Ada larangan orang lewat di penjemuran. Masyarakat Sasak, menempatkan jemuran mereka di bagian pojok yang tidak sebagai jalur lalu lintas orang. 

Baca Juga

Benarkah Orang Batak Dilarang Menikah dengan Suku Jawa? Mitos atau Fakta

Karena gungsinya yang terlalu umum, menyebabkan orang Sasak pantangan lewat di penjemuran. Jika pantang bahkan bisa menghilangkan ilmu kedigdayaan yang dimiliki atua orang Sasak menyebutnya campah.

2. Ketika Sandikale

Baca Juga

Mitos Dinosaurus yang Dipercaya Banyak Orang, Semua Berukuran Besar padahal Tidak

Mitos sandikale rupanya tidak hanya berkembang di suku Jawa. Disebutkan jika sandikale merupakan waktu antara matahari akan tenggelam namun belum masuk waktu magrib.

Saat itu, langit biasanya memancarkan sinar kemerahan saat pergantian dari siang menuju malam. Orang Sasak menyebutkan, saat seperti ini, segala bentuk permainan kesenangan dilarang terus berlanjut. 

Alasan untuk mendukung mitos ini pun dibarengi dengan akibatnya yang bisa mendatangkan penyakit. Namun, secara alam, saat itu memang gelap dan waktu salat Magrib akan tiba.

3. Transaksi Malam Hari

Mitos di masyarakat Sasak Lombok selanjutnya ada transaksi malam hari. Sampai saat ini, mitos tersebut belum bisa dipecahkan alasannya. Namun, mitos ini banyak di anut di warga desa. Mitos ini pun menguap di kalangan warga kota yang kerap beraktivitas di malam hari.

Disebutkan jika, mitos ini berkembang lantaran orang zaman dulu minim penerangan. Hingga akan timbul keraguan dalam bertransaksi.

Itu bahasan mitos di masyarakat Sasak Lombok. Adakah mitos yang sama dengan daerah mu?

Editor: Nani Suherni