3 Jalur Alternatif ke Gunung Rinjani yang Wajib Diketahui Pendaki

LOMBOK, iNews.id - Inilah 3 jalur alternatif ke Gunung Rinjani menjadi pilihan menarik bagi para pendaki yang ingin menjelajahi gunung ikonik di Nusa Tenggara Barat. Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 mdpl dan dikenal sebagai gunung berapi aktif dengan keindahan luar biasa. Selain menawarkan puncak megah, gunung ini juga terkenal dengan Danau Segara Anak, sumber air panas alami, padang savana, hingga panorama hutan tropis.
Tidak semua pendaki memiliki tingkat kemampuan yang sama, oleh karena itu tersedia beberapa jalur resmi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Tiga jalur yang paling sering digunakan adalah Senaru, Sembalun, dan Timbanuh. Masing-masing jalur memiliki karakteristik berbeda, mulai dari medan, waktu tempuh, hingga daya tarik alam yang ditawarkan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Jalur pendakian pertama yang sangat populer adalah jalur Senaru. Titik awalnya berada di Desa Senaru, Lombok Utara, yang sekaligus menjadi pintu masuk Taman Nasional Gunung Rinjani.
Keunggulan Jalur Senaru:
Cocok untuk pendaki pemula karena jalurnya relatif landai di awal.
Menawarkan pemandangan hutan tropis yang lebat, air terjun, serta satwa liar.
Rute ini dikenal aman dengan fasilitas pendukung yang cukup lengkap, termasuk basecamp dan porter lokal.
Senaru – Pos 1: 2 jam.
Pos 1 – Pos 3: 4 jam.
Pos 3 – Plawangan Senaru (2.641 mdpl): 3 jam.
Total waktu tempuh hingga Plawangan sekitar 9 jam, biasanya dibagi menjadi 2 hari 1 malam.
Tantangan Jalur Senaru:
Jalur hutan bisa lembap dan licin saat musim hujan.
Butuh stamina cukup karena perjalanan panjang tanpa banyak pemandangan terbuka sebelum sampai di Plawangan.
Jalur Senaru lebih direkomendasikan untuk pendaki yang ingin menikmati suasana hutan tropis dan melihat Danau Segara Anak dari Plawangan tanpa harus langsung mengejar puncak.
Jalur Sembalun menjadi yang paling populer bagi pendaki yang ingin menaklukkan puncak Gunung Rinjani. Titik awal pendakian berada di Desa Sembalun, Lombok Timur, dengan ketinggian awal sekitar 1.150 mdpl.
Keunggulan Jalur Sembalun:
Pemandangan padang savana yang sangat luas dan indah.
Jalurnya lebih terbuka, sehingga pendaki bisa menikmati panorama sejak awal perjalanan.
Akses lebih cepat menuju puncak dibanding jalur lain.
Menyediakan pengalaman melihat sunrise terbaik di Rinjani.
Estimasi Waktu Pendakian:
Sembalun – Pos 1: 1,5 jam.
Pos 1 – Pos 3: 4 jam.
Pos 3 – Plawangan Sembalun (2.639 mdpl): 5 jam.
Plawangan – Puncak Rinjani (3.726 mdpl): 7–8 jam perjalanan pulang-pergi.
Total pendakian jalur Sembalun umumnya memakan waktu 3 hari 2 malam, tergantung stamina dan tujuan (apakah hanya sampai Plawangan atau lanjut ke puncak).
Tantangan Jalur Sembalun:
Jalur sangat terbuka dan panas karena minim pepohonan, sehingga rawan dehidrasi.
Trek panjang, terutama menuju puncak, dikenal sangat melelahkan dengan tanjakan pasir yang curam.
Meski menantang, jalur Sembalun adalah pilihan terbaik bagi pendaki yang benar-benar ingin mencapai puncak Gunung Rinjani.
Jalur ketiga adalah Timbanuh, yang mulai populer belakangan ini sebagai alternatif lebih sepi dibanding Senaru dan Sembalun. Titik awalnya berada di Desa Timbanuh, Lombok Timur. Jalur ini jarang dipilih wisatawan, sehingga suasananya lebih tenang.
Keunggulan Jalur Timbanuh:
Estimasi Waktu Pendakian:
Timbanuh – Pos 2: 3 jam.
Pos 2 – Pos 3: 2 jam.
Pos 3 – Puncak Timbanuh (±3.150 mdpl): 4 jam.
Total waktu pendakian sekitar 9 jam. Biasanya jalur ini digunakan untuk perjalanan 2 hari 1 malam.
Tantangan Jalur Timbanuh:
Fasilitas lebih minim dibanding jalur populer.
Tidak langsung mencapai puncak utama Rinjani (3.726 mdpl), melainkan Puncak Timbanuh (±3.150 mdpl).
Jalur cukup curam dan licin di beberapa titik.
Meski begitu, jalur Timbanuh tetap menarik bagi pendaki yang ingin pengalaman berbeda dengan suasana tenang dan pemandangan eksotis.
Editor: Komaruddin Bagja